Terapi Nutrisi Untuk Penderita PCOS

 

Penanganan tepat secara medik ditunjang dengan terapi nutrisi dan di bawah pengawasan ahli nutrisi dapat membantu ibu penderita Polycystic ovary syndrome (PCOS) bisa hamil dan melahirkan. Cobalah panduan nutrisi ini:

Bijaksana memilih jenis karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi yang  akan diurai menjadi glukosa. Energi yang dihasilkannya digunakan tubuh untuk berbagai proses metabolisma. Bagi wanita dengan PCOS yang kelebihan berat badan, menurut Hillary M. Wright, Med, RD, LDN, pakar gizi penulis buku “The PCOS Diet Plan: A Natural Approach to Health for Women with Polycystic Ovary Syndrome,” pilihlah sumber karbohidrat seperti sayur dan buah-buahan, yang mengandung gula alami dan kadar serat tinggi. Juga  karbohidrat berupa zat pati dalam sayuran, biji-bijian, kacang polong, dan kacang kering yang dimasak. Hindari konsumsi makanan yang hanya mengandung karbohidrat dan gula saja, seperti kerupuk, permen, kentang, pasta, dan camilan manis.

Pilih yang rendah indeks glikemik. Sebuah riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, edisi Juli 2010, menyebutkan  wanita dengan PCOS yang menjaga indeks glikemiknya tetap rendah dengan menjaga pola makan sehat, melaporkan siklus haid mereka menjadi teratur. Artinya, tingkat kesuburan mereka juga meningkat sehingga memiliki peluang untuk hamil. Indeks glikemik adalah  ukuran kecepatan suatu jenis makanan diurai oleh tubuh menjadi gula dan selanjutnya diserap menjadi gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik jenis makanan, makin cepat makanan diserap tubuh ke dalam darah, yang meningkatkan kadar gula darah. Gula murni adalah pemilik indeks glikemik paling tinggi,  yaitu, 100.
  • Makanan dengan indeks glikemik tinggi antara lain  kerupuk (87±2), keripik jagung (81±6), bubur beras (78±9), kentang rebus (78±4), semangka (76±4), roti gandum (74±2), nasi putih (73±4)
  • Makanan dan minuman dengan indeks glikemik sedang antara lain nasi beras merah (68±4), popcorn (65±5), kentang goreng (63±5), madu (61±3), minuman bersoda (59±3),  buah mangga (59±8),
  • Makanan dan minuman dengan indeks glikemik rendah antara lain bihun (53±7), jagung manis (52±5), es krim (51±3), jus jeruk (50±2), pisang (43±3), yoghurt (41±2), coklat (40±3), wortel rebus (39±4)
Protein penting. Dari hasil riset Dr. Sidika E. Kasim-Karakas , MD., pakar endokrinologi dari UC Davis Medical Center ENS, Sacramento, California, AS, membuktikan bahwa diet dengan menu makanan berprotein tinggi,  dapat membantu mempertahankan kadar hormon,  hingga siklus haid menjadi lebih teratur dan bisa meningkatkan kesuburan. Makanan tinggi protein seperti telur, ikan, daging, tempe, dan tahu biasanya mengandung karbohidrat rendah, yang membuat kadar gula normal dan  menurunkan jumlah  insulin yang dihasilkan pankreas. Kadar insulin yang rendah akan menurunkan kadar hormon androgen yang diproduksi ovarium.  Artinya, sel-sel telur di dalam ovarium  berkesempatan untuk matang, yang memungkinkan terjadinya kehamilan! (me)

 



Artikel Rekomendasi