Kunci Sukses Menyusui

 

Dokumentasi ayahbunda

Proses menyusui tidaklah mudah. Diperlukan cara-cara jitu untuk mengatasinya. Untuk itulah ayahbunda dan Pigeon berbagi informasi dan pengetahuan bagi para orangtua baru. Kali ini, Jumpa Pakar “Breastfeeding 911, Sukses Memberi ASI dalam Berbagai Kondisi” hadir di Yogyakarta, tepatnya di Hotel Melia Purosani pada Sabtu, 3 September lalu.

Kandungan Baik ASI
“Keberadaan ASI sejatinya diperuntukkan bagi anak manusia. Kadar protein yang terkandung di dalamnya sebesar 0,9%, dan membutuhkan waktu hingga 180 hari agar berat badan bayi menjadi dua kali berat lahir. Perlu diketahui, bila berat badan bayi Anda turun pada minggu pertama karena bayi hanya minum ASI, itu tergolong normal,” papar dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS. Menurutnya, karena asupan utama bayi hanyalah ASI, sehingga meskipun Bunda sedang sakit, sebaiknya tidak berhenti menyusui. Hal ini karena ASI memiliki perlindungan anti infeksi. Pengecualian pada dua kondisi yang membuat ibu musti berhenti menyusui yakni bila ibu terkena HIV dan sedang menjalani proses kemoterapi.

Pintu Dunia Bayi
dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR., menjelaskan bahwa mulut merupakan pintu dunia bagi bayi, sebab berperan besar dalam mengatur sensori-integrasi serta perilaku neuromotornya. “Bayi mengatur kecepatan menyusu, berhenti ketika merasa kenyang akan menumbuhkan kebiasaan. Ada 6 proses pemberian ASI pada bayi, yakni positioning, refleks rooting atau mekanisme awal untuk menemukan payudara ibu, menempel pada puting (latch on), pengisapan, menelan, dan koordinasi antara pengisapan-menelan-bernapas yang memerlukan fungsi pernapasan yang baik.” jelasnya.

(FIN)

 



Artikel Rekomendasi