Orang Tua Kreatif, Anak Bermain Cerdas

 


Yayasan IDARI Sejahtera Mandiri merupakan yayasan sosial yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat, khususnya pengembangan bidang kedokteran fisik dan rehabilitasi (KFR). Yayasan IDARI bekerja sama dengan Departemen Rehabilitasi Medik, sukses menyelenggarakan seminar dalam bentuk interactive talkshow dengan tema 'Orang Tua Kreatif, Anak Bermain Cerdas' yang diselenggarakan di gedung IMERI FKUI. Acara ini ditujukan kepada para orang tua mengenai optimalisasi tumbuh kembang anak melalui cara bermain yang tepat dari segi kedokteran fisik, rehabilitasi dan psikologi.

Mengapa melalui bermain? Karena bermain hal yang tidak dapat dipisahkan dengan rutinitas anak dan secara tidak langsung dapat membangun bonding  antara anak dengan orang tuanya. Selain itu, bermain dapat membangun motorik kasar dan halus pada anak. Maka, setiap orang tua dianjurkan mengajak bermain kreatif, anak-anaknya di luar rumah maupun dalam rumah. Contoh, ajak anak bermain pasir atau menyusun puzzle.
 
"Bermain ialah melakukan eksplorasi, manipulasi objek, invetigasi, interaksi sosial, bekerja sama, mengembangkan potensi dan membentuk kepribadian serta memperoleh keterampilan baru. Pengalaman seorang anak dalam bermain merupakan fondasi untuk keterampilan bekerja di masa mendatang," tutur dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR-K selaku kepala Departemen Rehabilitasi Medik RSCM.

 
Sedangkan menurut Psikolog Dra. Mayke Tedjasaputra, MSi, pada usia balita, partisipasi orang tua dalam bermain sangat diperlukan untuk mempererat hubungan diantara keduanya, yang akan berdampak besar terhadap perkembangan kerpibadian serta kecerdasan anak. Kecerdasan yang dimaksud adalah bukan hanya mengacu pada penguasaan teori, melainkan dapat berpikir kritis, kreatif dan kemampuan berbahasa.

Sayangnya, kebanyakan anak suka bermain di tempat kotor. Tapi tahukah Bunda, bahwa anak bermain kotor itu baik? Sebenarnya, kotoran punya banyak manfaat untuk anak Anda. Menurut immunologist asal Amerika Serikat, alamlah yang membentuk anak-anak untuk menghadapi kuman di lingkungan. Bahkan, masuknya kuman ke dalam tubuh anak bisa menjadi stimulan sistem imun tubuh supaya bekerja lebih aktif.

"Saat besentuhan dengan kotoran, sistem imun anak akan merespons dengan membentuk antibodi, yang bisa menjaga sistem kekebalan tubuhnya ketika satu saat ia terpapar bakteri atau virus lagi," jelas dr I.G.A.N Pratiwi, SpA, MARS.

 



Artikel Rekomendasi