Usai melahirkan, para ibu bersiap untuk menyusui buah hatinya. Nutrisi baik yang terkandung dalam ASI jelas tak diragukan lagi. Namun proses menyusui kadang tak mudah dilakukan. Setelah kota Bali, kali ini ayahbunda dan Pigeon berbagi informasi dan tip jitu seputar ASI kepada para bunda di Bandung, melalui acara Jumpa Pakar “Breastfeeding 911, Sukses Memberi ASI dalam Berbagai Kondisi” pada Sabtu, 6 Agustus lalu, di Hotel Novotel Bandung.

Maksimalkan Pemberian ASI
Dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS. kembali berbagi ilmu. ASI awal adalah cairan emas kolostrum. Adapun dalam kandungannya terdapat antibodi yang berfungsi sebagai pelindung terhadap alergi dan infeksi; sel darah putih untuk melindungi terhadap infeksi; pencahar untuk membersihkan mekonium; serta kaya vitamin A untuk menurunkan infeksi berat. Semua Bunda bisa memberikan ASI pada bayinya, termasuk Bunda bekerja. Berikan ASIP (ASI Perah) pada bayi saat Bunda bekerja. “Jangan lupa rumus 2-2-2-2 untuk penyimpanan ASIP, yaitu: 2 jam untuk ASIP di luar kulkas, 2 hari untuk penyimpanan ASIP di kulkas bagian bawah, 2 minggu untuk di freezer kulkas satu pintu, dan 2 bulan untuk freezer kulkas dua pintu atau freezer khusus,” jelas dr. Tiwi.

Menyusui = Tantangan Baru
“Menyusui merupakan saat yang membahagiakan, dan begitu berharga bagi masa depan anak kelak,” ujar dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR.. Menurut dr. Luh, proses menyusui itu bukanlah perkara mudah, sebab diperlukan kerja sama antara ibu dan anak, yakni stabilitas dari kepala, leher dan bahu bayi untuk fungsi oromotornya, sedangkan ibu membantu bayi dalam posisi menyusui yang benar. Ketika bayi bereksplorasi sensori, yakni saat mengizinkan puting susu ibu memasuki mulutnya, maka ia menjadikan kegiatan menyusu sebagai wadah menumbuhkan kasih sayang, berkomunikasi, bersosialisasi, dan relaksasi.

(FIN)