Terapi Gangguan Selective Mutism SM

 

Selective Mutism (SM) atau gangguan pertumbuhan pada masa kanak-kanak karena serangan kecemasan yang berlebihan, diderita oleh 6 dari 1000 anak, hampir sama banyak dengan rasio anak penderita autisme. Tanpa penanganan tepat, anak dengan SM akan berlanjut menjadi  sosok  yang membisu di luar lingkungan yang dikenalnya.

Nonkomunikasi. Sebagian anak dengan SM dapat berperan serta dalam aktivitas kelas menggunakan bahasa nonverbal seperti mengangguk atau menggelengkan kepala, menunjuk, mengedipkan mata dan lainnya. Tapi ada juga anak SM yang sama sekali tidak berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Ia kemudian berperilaku menghindar, tidak berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru atau teman sekelasnya, peragu dan tidak memiliki kemampuan untuk memulai berbicara. Ketika diminta bicara di kelas atau dengan orang diluar kerabat, anak umumnya menunduk dan menarik diri.

Gangguang kecemasan. Berbagai penelitian menekankan ada hubungan antara SM dengan gangguan cemas (anxiety disorders) sebagai salah satu bentuk manifestasi gangguan cemas berat pada anak. Beberapa riset menemukan adanya kemungkinan hubungan genetik. Sebagian besar anak dengan SM memiliki predisposisi untuk rasa cemas yang dapat diwarisi dari keluarga dekat. Banyak anak SM memiliki salah satu atau kedua orang tua atau anggota keluarga lain yang pernah atau masih menderita SM. Sangat sering anak dengan SM diagnosis sebagai anak pemalu, autism spectrum disorder, oromotor dyspraksia (gangguan motorik oral) atau oppositional-defiant disorder (gangguan pola perilaku yang menentang peraturan). Waktu untuk proses terapi terbuang sia-sia karena kesalahan diagnosis. Sangat penting kasus SM dapat didiagnosis dini. Dengan penatalaksanaan tepat, gejala utama dari SM yaitu yang nonkomunikasi dapat disembuhkan.
Ada beberapa jenis terapi untuk mengatasi SM:
  • Pendekatan yang berhubungan dengan penanggulangan masalah kecemasan dan pengobatan. Terapi modifikasi perilaku  banyak digunakan di luar negeri. Terapi ini menggunakan teknik untuk mengurangi rasa cemas anak melalui beberapa cara seperti desensitisasi, stimulus fading techniques dan positive reinforcement. Teknik-teknik ini bertujuan melatih anak untuk mulai berkomunikasi baik dengan berbisik, yang kemudian meningkat menjadi bersuara perlahan sampai anak mampu berbicara dengan volume normal. Anak juga bisa dilatih berbicara dengan seseorang ketika ia tidak merasa nyaman, misalnya teman sekelas di lingkungan anak merasa nyaman misalnya rumah kediaman si anak. Ketika cemas anak terhadap teman sekelas tersebut mulai berkurang dan rasa nyaman dengan keberadaan temannya mulai timbul, teman sekelas kedua bisa diundang untuk bergabung. Diharapkan juga rasa nyaman terhadap teman sekelas tersebut dapat kemudian ditransfer ke ruangan kelas. Terapi perilaku membutuhkan kerja sama yang baik antara terapis, anak, orang tua, sekolah, guru dan teman kelas. Kesabaran, kesungguhan dan ketekunan dibutuhkan untuk dapat membuahkan keberhasilan.
  • Pengobatan. Obat yang sering dipakai untuk mengatasi depresi pada orang dewasa banyak digunakan di luar negeri untuk mengobati anak-anak dengan selective mutism. Pengobatan berlangsung selama 9 - 12 bulan dan umumnya pendekatan dengan pengobatan selalu disertai dengan pendekatan terapi perilaku. Terapi dengan pengobatan umumnya hanya diberikan pada penderita yang sudah remaja atau dewasa berhubung deggan faktor risiko yang terkait dengan obat-obat antidepresan. Terapi dengan pengobatan seharusnya tidak dianggap sebagai satu-satunya terapi untuk mengatasi SM.
Orang Tua Sebaiknya:
  • Tidak menambah kecemasan anak dengan memaksanya bicara atau justru menghukumnya karena tidak mau bicara. Anak sangat membutuhkan pengertian dan perlindungan orang tua untuk membuatnya lebih nyaman dan mengatasi kecemasannya.
  • Bekerja sama dengan guru dan pengasuh anak. Beri mereka informasi atau panduan tentang cara tepat menangani si kecil. Salah satu sumber informasi yang sebaiknya dikunjungi adalah www.selectivemutism.org.
  • Cari bantuan profesional. Ajak anak Anda ke psikolog perkembangan anak, karena ahli tersebut tahu cara yang tepat mengembangkan rasa nyaman anak, dan mengendalikan kecemasannya.
  • Persiapkan si kecil untuk mengalami berbagai perubahan, terlebih ketika Anda akan mengajaknya ke situasi atau tempat baru. Beri anak informasi yang memadai tentang tempat, atau aktivitas yang akan dilakukan.
  • Hadapi kondisi ini lebih santai. Anda tak perlu menyalahkan diri sendiri jika anak mengidap SM. Kecemasan dan ketegangan yang Anda alami, dapat dirasakan oleh si kecil sehingga meningkatkan kecemasannya, dan ia merasa semakin tidak nyaman.
Banyak kasus selective mutism yang berhasil disembuhkan, bahkan beberapa kasus sembuh dengan sendirinya. Ada juga kasus selective mutism yang membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa disembuhkan. Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa walaupun anak dengan selective mutism pada akhirnya dapat berbicara, kecemasan sebagai masalah dasarnya bila tidak ditangani dengan tepat masih tetap ada. Oleh sebab itu sangat penting bagi anak yang ditemui dengan gejala selective mutism menerima penanganan profesional yang tepat agar bukan hanya masalah berbicaranya saja yang diatasi tetapi juga masalah dasarnya yaitu gangguan cemas. Diagnosis dan terapi dini dan tepat dapat membantu anak-anak dengan SM mendapatkan suara mereka kembali

dr. Appolina Sidauruk
Konsultan independen reproduksi & kesehatan anak.

 



Artikel Rekomendasi