foto: © Stewart Cohen/Blend Images/Corbis/clickphoto
Memasuki usia lima bulan, tumbuh kembang si kecil tampak pesat. Dia
semakin paham kegunaan tangan dan kakinya. Minatnya pada hal-hal lain di
luar dirinya, sejalan dengan minatnya pada dirinya sendiri. Rasa ingin
tahunya mulai tumbuh. Kemampuan melihatnya yang sudah berfungsi dengan
baik otomatis meningkatkan minatnya terhadap hal-hal yang ada
disekitarnya.
Inilah saat bayi mulai memiliki keinginan sendiri, ia mulai dapat
mengekspresikan hal yang disukai dan tidak disukainya. Apa saja
tanda-tanda bayi mulai mandiri?
Bahasa
- Bisa berteriak-teriak ketika ditinggal sendiri atau tak ada orang di dekatnya.
- Dapat menciptakan bunyi-bunyian dengan lidah dan bibirnya. Bunyi
yang paling sering terdengar adalah suara berdecak dan menggumam.
- Mulai mempelajari suara-suara disekitarnya kemudian menirunya. Ini
merupakan mekanisme bayi untuk memulai mengasah kemampuan bicaranya.
Sehingga anda akan sering mendengar bayi menggumamkan suku kata atau
suara yang sama berulang kali, seperti “ya-ya-ya-ya” "aaah-aaah",
"eee-eee", atau "oy-oy-oy".
- Bisa mengeluarkan suara yang berbeda saat lapar atau BAB
- Jika diajak bercanda bisa mengungkapkan rasa senang dan gembiranya dengan tertawa.
- Mulai memberi respons dengan mendengar dan memerhatikan suara musik yang diperdengarkan, adakalanya dengan mendekut.
Motorik kasar
- Bila bayi mengamati sesuatu pada satu sisi, ia akan memiringkan kepala dan badan sehingga membuatnya terguling.
- Kepalanya sudah bergerak-gerak dengan aktif jika ditelungkupkan.
- Beberapa bayi usia ini sudah mahir berguling. Ia pun mulai bisa
menopang tubuhnya dengan kedua lengannya dan dengan ujung-ujung jari
kaki menahan pada alas. Dalam posisi telungkup pun ia mudah untuk
bergerak memutar.
- Ketika dari posisi telentang, kedua tangannya ditarik, kedua
lengannya akan melengkung dan kepala bayi menunduk ke depan sehingga
dagu menyentuh dada. Ketegangan otot perut dan pangkal paha juga
menyebabkan pinggul tertekuk.
- Jika dibantu berdiri dengan memegang kedua ketiaknya, tampak kedua
kaki bayi bisa tegak dan melompat-lompat.Bertumpu pada kedua kaki
dengan posisi seimbang bisa dilakukan dalam hitungan 1-2 detik.
- Lebih suka didudukkan pada posisi tegak, walau pada awalnya akan bertumpu pada tangannya.
Motorik halus
- Meraih mainan yang digerak-gerakkan di depannya atau yang ditaruh di dadanya.
- Telapak tangannya sudah membuka sehingga Anda dapat mengajarnya bisa bertepuk tangan dan “da-dahhh…”
- Sudah bisa memerhatikan suatu objek yang berjarak cukup jauh darinya.
Sosial-emosi
- Tak hanya menangis, bayi mulai memunculkan berbagai suara sebagai ekspresi rasa senang atau tidak senang.
- Dapat memberi tanggapan dengan mengoceh atau tersenyum pada orang dewasa yang mengajaknya bercanda.
- Bisa membedakan wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara ramah maupun yang menunjukkan amarah.
- Dapat menikmati permainan, baik bermain sendiri dengan benda atau
bermain sosial semisal bermain cermin. Ia akan tersenyumketika melihat
bayangannya di cermin.
- Mengulurkan tangan minta digendong Bunda atau orang lain yang sudah dikenalnya.
- Jika ada bayi lain, biasanya ia memberikan respons untuk menarik perhatian. Seperti menjejak-jejakkan kaki, tertawa, main ludah atau melambungkan badannya ke atas-ke bawah.
Kognitif
- Dapat bereksplorasi dengan inderanya menggunakan tangan dan mulut.
- Bisa meraih benda dengan sengaja.
- Sering tampak memainkan tangan, kaki serta jemarinya sambil mengamati dengan penuh perhatian.
- Mulai memahami ekspresi wajah dan nada suara orang serta dapat menafsirkan perilaku orang yang senang, marah, dan lainnya.
- Bayi pun akan memberi respons dengan menunjukkan wajah takut keheranan atau lainnya.
KONSULTASI: MARIA HERLINA LIMYATI, M.Si, Psi, Metamorphe Psychological ServicesBaca juga
Stimulasi Tepat Untuk Bayi Mulai MandiriStimulasi Bayi Yang Mulai Mandiri Dengan Mainan