Tips Membuat Nasihat Untuk Ibu Hamil

 

Nasihat harus enak didengar, efektif, tepat tujuan dan relevan dengan masalah, karena kasus setiap ibu hamil berbeda. Tunjukkan pengertian Anda terhadap kondisi ibu hamil.
  • Tunjukkan pengertian Anda terhadap kondisi ibu hamil. Tanyakan latar belakang sikap atau perilakunya. Jadikan diri Anda tempat bercerita atau curhatnya. Maka saat menasihati, tidak semata-mata mengurui tapi tidak mengerti duduk persolannya. Nasihat harus relevan dengan masalah, karena kasus setiap ibu hamil berbeda.
  • Cara menasihati tidak bernada kritik. Posisikan diri Anda sejajar dengannya, sebagai teman atau sahabat yang peduli. Perhatikan bahawa verbal (nada suara) dan non verbal (sikap tubuh, ekspresi wajah, dan lain-lain) lebih atentif.
  • Peka membaca umpan balik. Bila ia tidak suka dinasehati-terlihat ekspresi wajah dan tubuh atau malah dinyatakan langsung-akhiri nasihat dang anti topic pembicaraan. Sebelumnya Anda bisa tanyakan keadaannya, apakah dia memiliki pendapat berbeda atau ternyata sikapnya itu hanya karena dia sedang lelah. Beri respon tepat atas umpan balik yang ada.
  • Pastikan nasihat penting dan benar bukan mitos, bukan tahyul. Bila perlu, sertakan referensi yang dapat dipercaya untuk memperkuat informasi.
  • Waktu dan tempat menasihati tepat, misalnya di tengah suasana relaks, saat mood ibu hamil juga baik. usahakan selagi berdua saja dengannya, bila ada orang lain bisa ia malu atau orang ketiga itu ikut berkomentar yang bisa menyakitkan.
  • Akhiri dengan memberi keyakinan bahwa dia akan bisa melakukan yang terbaik untuk kehamilannya. Misalnya, “Ibu hebat ya, masih malu mencari informasi untuk kebaikan bayi,” agar asihat berakhir dengan situasi positif.
  • Bedakan dari segi kedekatan hubungan. Anda dengan ibu hamil, antara yang kurang dikenal dengan yang dikenal baik.  Saat menasihati ibu yang sudah dikenal, Anda bisa menyesuaikan diri dengan karakternya, bila kurang dikenal, harus hati-hati dan santun.


 



Artikel Rekomendasi