Anak Anda Sering Jatuh? Waspada, Bisa Jadi Ada Masalah Serius Berikut

 

Getty Images

Balita yang sudah lancar berjalan biasanya lebih senang bermain sambil berlari. Namun, Bunda perlu perhatikan jika anak sering terjatuh saat berjalan atau berlari. Jika sesekali terjatuh, itu wajar. Tetapi jika usia 3-4 tahun terlalu sering jatuh, maka Anda perlu waspada. Bisa jadi ia mengalami gangguan kesehatan pada tumbuh kembangnya. Apa sih yang bisa jadi penyebabnya?.

Anatomi Kaki Anak
Kelainan kaki bentuk X dan O merupakan kelainan yang paling sering ditemukan pada balita. Menurut dr. Meidy H. Triangto, SpRM, Kepala Kid’s Foot Rehabilitation Center RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, gangguan pertumbuhan tulang kaki yang menyebabkan pergeseran rotasi pada persendian antara tulang paha dan lutut mengakibatkan sudut yang terbentuk menjadi tidak normal. Alhasil, saat anak berdiri, titik beratnya tidak terletak di antara jari kaki pertama dan kedua sehingga membuatnya sering jatuh.

Bantu dengan:
- Koreksi posisi tidur anak. Jika ia tidur dengan posisi tengkurap seperti katak, segera betulkan posisi tidurnya.
- Perhatikan kebiasan duduk balita. Terlalu sering duduk dengan posisi kaki membentuk huruf W dapat menyebabkan masalah kelainan kaki.

Gangguan Penglihatan
Hal ini bisa jadi salah satu pemicu anak sering jatuh. Gangguan refraksi membuat lensa mata tidak membiaskan atau memantulkan cahaya dengan benar, sehingga objek yang dilihat menjadi kabur dan anak tidak dapat melihat objek di depannya secara jelas sehingga ia terjatuh. Rabun jauh, rabun dekat, dan silindris adalah kesalahan refraksi yang paling umum terjadi.

Bantu dengan:
- Lakukan pemeriksaan mata kepada anak Anda secara berkala setiap tahun.
- Hindari balita Anda membaca buku terlalu dekat atau sambil tiduran. Jaga juga jarak aman saat ia menonton tv.
- Rajin memberikan makanan yang mengandung vitamin A, seperti wortel yang membantu meningkatkan fungsi indera penglihatan.

Anak Ceroboh
Ceroboh karena menyenggol barang sehingga ia terjatuh atau berlari kesana kemari lalu tersandung benda yang ada di sekitarnya. Sikap ceroboh anak kemungkinan berkaitan erat dengan kemampuan motorik halusnya. Bila motorik halusnya baik, kecerobohannya bisa diminimalisir.

Bantu dengan:
- Perbanyak aktivitas menggambar, menulis, berpakaian, dan makan sendiri agar fleksibilitas tangan dan jemarinya berkembang.
- Ajak anak bermain permainan yang membutuhkan koordinasi tangan dan kaki, seperti bermain puzzle atau bola.

Gangguan Keseimbangan
Anak dikatakan mengalami gangguan keseimbangan dapat dilihat dari aktivitasnya sehari-hari. Sering tertinggal saat olahraga, sering terjatuh saat berlari maupun berjalan, atau malas melakukan kegiatan. Salah satu penyebab terjadinya gangguan keseimbangan adalah anak tidak distimulasi untuk berlatih menjaga keseimbangannya.

Bantu dengan:
- Latih anak meniti pita lebar yang ditaruh di lantai dengan bentuk lurus memanjanguntuk melatih keseimbangannya dan meningkatkan kemampuannya mengarahkan tubuh.
- Gerakan loncat satu kaki efektif untuk melatih keseimbangan tubuh anak. Variasikan dengan meletakkan sebuah benda pada bagian punggung kaki, seperti permainan dampu.
- Bergaya ala pesawat, berdiri dengan satu kaki sambil merentangkan kedua tangan. Hal ini bisa melatih keseimbangan tubuh dengan kekuatan otot lengan dan kaki.

(MON/ERN)

 

 



Artikel Rekomendasi