Aturan Minum Air Kelapa buat Anak

 

Fotosearch

Buah kelapa bergizi
Anda dan anak termasuk menyukai air kelapa? Teruskan kesukaan Anda. Karena zat gizi yang terkandung dalam air kelapa termasuk lengkap. Sebutir kelapa dan airnya  mengandung kalium, natrium, magnesium, vitamin C, vitamin B6, gula, asam amino, bahkan antioksidan sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh. Salah satu efek langsungnya adalah rasanya yang segar. 

Organisasi Pangan Dunia (FAO) bahkan menyebutkan air kelapa merupakan minuman isotonik (penambah energi) alami untuk tubuh. Tapi, walau kandungan gizinya lengkap, tak berarti Anda hanya mengandalkan air kelapa sebagai pemenuhan gizi anak. Kandungan nutrisi terbesar pada kelapa adalah kalium, sementara zat gizi lainnya hanya sedikit jumlahnya. Artinya, Anda tetap membutuhkan asupan makanan lain untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. 

Nah, yang perlu diingat adalah air kepala aman diberikan kepada anak di atas usia 6 bulan. Namun, yang lebih penting lagi, Anda harus memerhatikan kebersihannya. Jika akan diberikan kepada anak, pastikan membuka kelapa dengan pisau yang bersih—bukan pisau yang sama yang sudah digunakan untuk membersihkan sabutnya—agar air kepala tetap higienis. Kondisi kelapa pun sebaiknya yang masih muda dan segar sehingga kandungan nutrisi dalam air kelapa tetap terjaga

Segar lebih baik
Buah kelapa muda yang masih segar jelas lebih enak untuk disajikan kepada anak. Mintalah ia segera meminumnya begitu air kelapa dikeluarkan dari dalam buahnya. Soalnya, air kelapa yang disimpan di suhu ruang menyebabkan air kelapa teroksidasi sehingga zat gizinya berubah. Selain itu, air kelapa memiliki nutrisi yang lengkap untuk pertumbuhan bakteri, sehingga airnya pun tak akan tahan lama dibiarkan dalam suhu ruang—jangan  heran jika airnya menjadi berbau. 

Jika belum ingin langsung dikonsumsi, biarkan air kelapa tetap di dalam buahnya atau simpan di dalam kulkas. Tapi, suhu dingin hanya membuat air bertahan tak lebih beberapa jam. Misalnya disimpan pagi, langsung minum menjelang siang. Jadi sebaiknya tidak lagi dikonsumsi setelah lebih dari 1 hari. 

Konsultasi dr. Ingka Nilawardani, M.Gizi, SpGK dari Brawijaya Women & Children Hospital, Jakarta

(RIN/ERN)

Baca Juga
11 CARA TERBAIK MENINGKATKAN PERTAHANAN TUBUH ANAK
WASPADA, HIPERTENSI BISA MENYERANG BALITA

 

 



Artikel Rekomendasi