Diet Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

 

Fotosearch
Fotosearch



Kebutuhan yang berkaitan dengan pengasuhan anak berkebutuhan khusus seperti autisme dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), termasuk kebutuhan bahan makanan yang sesuai untuk diet mereka, kini makin banyak tersedia. Produk-produk gluten free atau bebas gluten, konon sangat dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus, seperti autisme, seliak, dan ADHD.

1. Autisme
Anak autisme sering menderita alergi, seperti alergi telur, gula, bahan tambahan pangan, dan pengawet. Menurut pengalaman beberapa orang tua dengan anak autisme, diet bebas gluten dan bebas kasein bisa membuat kondisi anak mereka membaik. Tubuh anak autisme akan mencerna gluten dan kasein secara berbeda. Reaksi kimia hasil pencernaan itu terbawa ke sistem saraf pusat dan mengakibatkan gangguan pada otak. Memang, belum ada bukti klinis yang membuktikan hal tersebut, tapi karena banyak orang tua yang merasakan perubahan positif pada anaknya setelah penerapan diet ini.

2. Seliak
Bagi penderita penyakit seliak (celiac disease), gluten harus benar-benar dihindari. Konsumsi makanan yang mengandung gluten akan membuat sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi berlebihan dengan merusak jonjot-jonjot pada usus halus. Padahal, jonjot-jonjot tersebut berfungsi menyerap nutrisi dari makanan yang dicerna. Kondisi ini, jika tidak ditangani dalam waktu lama, akan menyebabkan penderitanya mengalami malnutrisi. Setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, biasanya penderita akan mengalami sakit perut, perut kembung, mual, diare atau sembelit, dan nafsu makan menurun.

3. ADHD
Mereka yang menderita ADHD juga biasanya disarankan untuk menghindari beberapa jenis bahan makanan yang dapat meningkatkan hiperaktivitas. Misalnya gula, pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, pengawet, dan beberapa jenis seafood yang mengandung merkuri. Beberapa bahan makanan yang konon memicu reaksi ADHD di antaranya: susu, cokelat, gandum, jagung, tomat, anggur dan jeruk. Ganti tepung terigu (yang merupakan bahan pembuat roti, mie, pasta, biskuit) dengan tepung maizena, tepung beras, tepung hunkue, tepung singkong, tepung ubi, tepung ganyong, atau mocaf (modifi ed cassava fl our). Untuk gula, bisa diganti dengan stevia. Ekstrak dari daun stevia bisa menghasilkan rasa hingga 200 kali lebih manis dari gula.

(TIMAB)

Baca Juga :
Panduan Diet Berdasarkan Golongan Darah
5 Mitos Diet Anda Wajib Tahu
Ini Akibatnya Anak Terlalu Banyak Makan Gula

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mengenali Gejala Autisme

Anak berkebutuhan khusus autisme, biasanya bisa dikenali tanda-tandanya sebelum anak berusia 3 tahun. Berikut cara mengenali gejala autisme... read more