Waspada 5 Bahaya Balita Suka Makan Manis

 

Fotosearch


Coba tanyakan balita Anda, suka atau tidak dengan makanan manis. Balita pasti menjawab “Iya!” Menurut Julie Mennella, peneliti di Monell Chemical Senses Center, Philadelphia, AS, ini adalah faktor biologis, artinya sejak lahir bayi memang suka manis.

Kegemaran akan makanan manis terus berlanjut dan menjadi kebiasaan jika ia selalu diberikan makanan atau camilan manis. Layaknya orang dewasa, konsumsi gula pada anak tentu harus dijaga. Dalam jangka panjang, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang berbahaya baginya. Untuk itu, Bunda perlu tahu bagaimana panduan makan makanan manis untuk anak.

Agar Gigi Tidak Rusak…
Konsumsi gula berlebihan dapat memicu kerusakan gigi. Zat gula yang menempel pada sela-sela gigi akan menjadi ‘makanan’ bagi bakteri dalam mulut dan menghasilkan zat asam. Zat asam inilah yang dapat merusak lapisan email gigi dan menyebabkan gigi keropos atau berlubang. Karena itu, pastikan anak menggosok gigi minimal dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur.

Agar Tidak Sugar Rush…
Sugar rush terjadi saat balita mengonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, seperti donat, popcorn, cupcakes, atau muffin. Makanan ini cepat diserap dan dicerna tubuh sehingga gula darah meningkat cepat lalu turun lagi. Kenaikan gula darah ini memompa energi balita dan berdampak buruk pada konsentrasinya. Jaga dan batasi asupan makanan anak yang mengandung gula tinggi. Cobalah berikan kue buatan sendiri atau buah-buahan sebagai gantinya.

Agar Tidak Obesitas…
Gula mengandung kalori tanpa nutrisi. Jika anak mengonsumsi gula berlebih secara terus-menerus, kelebihan kalori ini akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Hal ini mengakibatkan berat badan balita naik drastis dan berisiko terkena obesitas. Kurangi konsumsi makanan ringan dalam kemasan, minuman ringan, dan camilan manis untuk anak Anda. Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan susu yang baik untuk pertumbuhannya. Ajak juga anak olahraga bersama, seperti berenang, jogging, atau bersepeda agar ia tetap aktif dan sehat.

Agar Tidak Diabetes…
Saat anak lebih banyak mengonsumsi gula, kadar insulin dalam tubuh meningkat. Hal ini akan membahayakan pankreas dan meningkatkan risiko diabetes pada usia dini. Konsumsi gula berlebihan juga dapat meningkatkan resistensi insulin dan kemampuan tubuh menurunkan kadar gula darah pun terganggu. Salah satu cara mencegahnya adalah hindari memberikan permen atau cokelat sebagai reward jika anak berhasil melakukan sesuatu karena hal ini bisa menjadi kebiasaan baginya.

Agar Tidak Kehilangan Nafsu Makan…
Apa yang terjadi jika balita makan makanan manis sebelum jam makan? Makanan manis memiliki kalori tinggi sehingga memberikan efek kenyang sesaat. Dampaknya? Balita pasti malas makan karena sudah merasa kenyang. Karena itu, hindari memberikan makanan manis apa pun sebelum jam makan. Bunda dapat membuat jadwal kapan anak boleh makan makanan manis. Jika ini dilakukan, buah hati Anda akan lahap makan makanan yang disediakan saat jam makan tiba.

Ini Dia Jumlah Yang Pas
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) kebutuhan gula harian untuk anak tidak boleh melebihi 10% dari total energi yang dikonsumsi. Hal ini untuk menghindari kelebihan energi dalam tubuh anak. Untuk anak usia 1-3 tahun, 10% sama nilainya dengan 4-5 sendok teh gula. Sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun, 10% sama artinya dengan 5-8 sendok teh gula.

(MON/ERN)

 



Artikel Rekomendasi