Yang Perlu Anda Tahu Tentang Vaksin Covid-19 untuk Anak

 

foto: shutterstock


Setelah satu setengah tahun menjalani sekolah daring, pemerintah berencana membuka sekolah tatap muka. Sebagian orang tua pasti ada yang setuju dan tidak. Pasalnya, anak-anak belum mendapatkan vaksin covid-19 yang diharapkan mampu memberikan kekebalan.
 
Ada 3 kandidat vaksin covid-19 yang rencananya akan diberikan kepada anak, yaitu Moderna, Pfizer dan Johnson & Johnson. Inilah pemberian vaksin covid-19 pada anak Amerika yang dikabarkan oleh  parents.com. 
 
Pfizer
Disetujui pada 10 Mei 2021 untuk diberikan kepada anak usia 12 tahun ke atas. Berarti untuk anak SMP dan SMU. Sebanyak 3,5 juta anak usia 12-15 tahun sudah mendapatkan vaksinasi yang pertama. Menurut New York Times, Pfizer mendapat izin memberikan vaksin darurat pada anak usia 5 – 11 tahun pada bulan September. Untuk anak usia 6 bulan ke atas akan diberikan pada musim gugur ini.
 
Moderna
Disetujui tak lama kemudian. Pada 25 Mei 2021, diumumkan oleh  riset TeenCove, vaksin ini sudah diberikan kepada 3.700 anak usia 12 – 17 tahun. Vaksin ini mengklaim 100 persen efektif bila diberikan sebanyak dua kali. Efektif 93 persen bila diberikan satu kali, tanpa efek samping.
 
Moderna berharap menerima persetujuan penggunaan darurat untuk remaja usia 12 hingga 17 pada bulan Juni ini, dan anak-anak yang lebih muda mungkin mendapatkan izin akhir tahun ini. Moderna dan Johnson & Johnson saat ini dapat diberikan kepada siapa pun yang berusia 18 tahun ke atas.
 
Uji klinis vaksin pada anak
Ketika dilakukan uji klinis yang pertama, banyak anak yang dikeluarkan, itu sebabnya banyak vaksin covid-19 yang belum mendapat persetujuan. Anak-anak yang dikeluarkan itu karena masalah etis. Anak-anak belum dapat bekerja sama dan fokus pada percobaan. Selain itu, imunitas anak berbeda dengan orang dewasa, sehingga para ahli mencoba memahami risiko keamanan sebelum dilakukan uji klinis.
 
Setelah para ahli tahu banyak tentang vaksin covid-19, uji klinis terus berlangsung.
Moderna dan Pfizer mulai uji klinis untuk bayi usia 6 bulan sampai anak usia di bawah 12 tahun. Menurut NYT, Pfizer masih menunggu hasil uji klinis pada anak usia 5 sampai 11 tahun pada September 2021, dengan data untuk anak usia 2 – 5 tahun tersedia  setelahnya.
 
Kit Longley, juru bicara Pfizer mengatakan hasil untuk peserta uji coba usia  antara 6 bulan  dan 2 tahun bisa tersedia pada bulan Oktober
atau November.   Moderna juga berharap punya lebih banyak data beberapa bulan ke depan. Johnson & Johnson berencana 
mengumumkan rencana uji klinis untuk anak usia 12 tahun ke atas, dan untuk bayi dan remaja setelahnya. 
 
Keamanan vaksin
Saat ini semua vaksin COVID-19 diberikan di bawah otorisasi penggunaan darurat (EUA) dari FDA. 
Selama konferensi pers tentang tujuan administrasi Biden untuk memvaksinasi remaja, Dr. Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit (CDC), mengatakan bahwa orang tua harus merasa yakin dengan data keamanan yang dihasilkan oleh 
proses ini.
 
Efek vaksin covid-19 pada anak masih terus dipelajari karena adanya pengecualian mereka di awal uji klinis. Para peneliti belum melihat adanya bahaya dalam uji klinis karena mereka mengevaluasi dosis, efek samping, frekuensi dan elemen penting lainnya secara menyeluruh.
 
Para ahli memahami bahwa anak-anak memiliki sistem kekebalan dan fungsi tubuh yang berbeda dari orang dewasa, dan mereka 
hanya menyetujui vaksin pediatrik jika mereka benar-benar yakin akan keamanannya.
 
Tidak sedikit orang tua yang mencemaskan cepatnya perkembangan vaksin covid-19 sejak saat pertama dikeluarkan. Dr. Turley dari FDA menegaskan bahwa uji klinis vaksin  dilakukan dengan menerapkan prosedur yang aman, tinggal soal administrasi yang harus disiapkan segera. “FDA bekerja sama dengan ahli-ahli vaksin untuk menguji vaksin yang dirancang untuk covid-19."

 

 



Artikel Rekomendasi