4 Dampak Negatif jika Sering Bohong pada Anak

 

 
IRF123

     Pernahkan Anda berbohong pada anak? Menurut polling yang dilakukan  www.ayahbunda.co.id 65% orangtua mengaku pernah berbohong pada anak. Begitulah, kadang dalam  saat-saat tertentu atau terdesak kita merasa perlu untuk berbohong pada anak. Memang, sih,  menurut  Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog dari Lembaga Psikologi  Terapan Universitas Indonesia, dampaknya sementara mungkin tidak akan terasa. “Namun perlu diwaspadai risiko-risiko yang terjadi sebagai akibatnya di belakang hari,” katanya.

Paling tidak, ada 4 dampak negatif  yang akan dialami anak sbb :  
  1. Anak akan meniru karena anak paling jempolan meniru. Saat kemudian ia mengetahui Anda berbohong, maka siap-siap saja satu saat nanti ia membohongi Anda atau orang lain.
  2. Anak yang terlalu sering dibohongi juga rentan stres. Mungkin karena hidupnya selalu mulus, hingga ia rentan saat menghadapi tekanan. Misalnya, nih, Anda selalu mengatakan toko es krim tutup saat anak tak ingin makan es krim. Padahal perlu juga menjelaskna bahwa Anda melarangnya makan es krim karena ia sedang batuk.Gara-gara itu anak bisa stres kalau dilarang makan es krim. Sementara anak perlu juga belajar menerima ‘penolakan’ yang menekan perasaan sebagai modal untuk tumbuh menjadi anak tangguh.
  3. Anak akan membentuk persepsi yang salah tentang sesuatu/seseorang akibat kebohongan yang ia terima. Misalnya, anak yang dibohongi akan ditangkap satpam kalau tidak mau makan. Akibatnya ia bisa jadi akan takut pada satpam dan hanya mau makan jika diancam.
  4. Anak akan belajar bahwa dengan berbohong membawa konsekuensi yang lebih menyenangkan daripada berkata jujur. (IAH)

Baca juga:

Menjadi Orangtua yang Percaya Diri
Persiapan Dasar Menjadi Orangtua
10 Hal yang Wajib Ayah Ajarkan Kepada Anak Laki-laki

 



Artikel Rekomendasi