5 Aturan supaya Anak Bicara Sopan

 

Fotosearch

Si 3-4 tahun semakin canggih berbicara. Sekarang dia sudah bisa menyusun satu kalimat yang terdiri dari 3 kata atau lebih, dengan subyek-predikat-obyek lengkap. Contoh, kalau tahun lalu setiap mau buang air dia hanya  berkata “Bunda, pup”, sekarang dia bisa bilang “Bunda, aku mau pup”. Dokter Fiona Martin, ahli perkembangan anak dari Sydney Child Psychology Center, Sydney, di usia ini porsi terbesar dalam melatih anak berbicara dengan baik adalah melalui pemberian contoh sehari-hari dari orangtua. 

Ayo, ajarkan anak aturan-aturan berbicara berikut ini:

1. Bergiliran dalam bicara dan mendengarkan
Bercakap-cakap adalah aktivitas yang bergantian, antara “berbicara” dan “mendengarkan”. Harus bergantian agar percakapan jadi menyenangkan. Latih anak melalui simulasi. Misalnya, katakan, “Sekarang Bunda mau menceritakan perjalanan Bunda dari kantor ke rumah. Kamu dengarkan dulu,  setelah itu, gantian kamu bercerita tentang kegiatanmu sore ini.”  .  

2. Harus fokus
Kontak mata adalah alat percakapan terbaik. Menatap lawan bicara berarti anak menghargai lawan bicara. Cara terbaik untuk melatih anak adalah dengan selalu menjaga kontak mata dengan lawan bicara. Segera praktikkan. Setiap Anda berbicara dengan anak, posisikan tubuh Anda setinggi tubuh anak dan bicaralah face to face. .

3. Gunakan nada wajar
Latih anak untuk menggunakan nada yang wajar saat berbicara, tidak berteriak atau menjerit, namun bukan berbisik atau bergumam. Orangtua yang berbicara dengan intonasi keras di rumah, biasanya juga akan ditiru oleh anaknya, seperti ditemukan pada keluarga-keluarga di Indonesia dari etnik tertentu.

4. Jaga kecepatan berbicara
Bila sedang bersemangat, kadang-kadang anak bicara terlalu cepat sehingga tidak jelas apa yang dikatakan. Ingatkan anak tarik napas, dan melambatkan bicaranya. Sabarlah mendengarkan anak yang bicaranya lambat sebab masih mencari-cari kata yang tepat, apalagi bila anak bicara gagap. Menyelesaikan kalimatnya akan membuatnya frustasi.

5. Menunggu saat yang tepat untuk berbicara
Kadang-kadang kepala anak begitu penuh informasi, sehingga ia “menyerbu” dengan cerita-ceritanya saat Anda belum siap mendengengarkan. Agar anak tetap mendapat respon yang baik, ajarkan ia menunggu. Misalnya, dengan mengatakan,  “Kamu semangat sekali bercerita, tapi kita habiskan dulu makan malamnya, ya. Terangkan ia bisa tersedak jika makan sambil berbicara.

Faktanya, anak yang tinggal di lingkungan keluarga besar bisa mendengar hingga 12.000 kata dalam sehari, sedangkan anak dari keluarga kecil hanya sekitar 670 kata.
Sumber: Stanford Psychologists

Baca Juga
Melatih Kemampuan Bicara Anak
Tanggap Gagap
Kreatif Merangkai Kata

 



Artikel Rekomendasi