Cerdas Main Video Game

 

Video game mampu menyihir anak hingga terlena dan lupa waktu. Games  memiliki sisi baik dan buruk yang perlu menjadi catatan orangtua.

Sisi positif video games:
  • Cerdas berbahasa. Konsentrasi anak saat bermain game terjadi saat gelombang alfa pada otak berjalan aktif sehingga membuat informasi lebih mudah terserap. Akibatnya, perbendaharaan kata-kata yang ia tangkap dalam video games akan lebih mudah diingat oleh anak.
  • Cerdas spasial. Kecerdasan spasialnya adalah kemampuan untuk penalaran abstrak. Pada anak usia 3-4 tahun yang aktif menggunakan komputer disertai aktivitas pendukung lainnya akan memperoleh peningatan signifikan dalam berpikir abstrak serta mampu menyelesaikan masalah dengan strategi.
  • Cerdas logika dan matematika. Ada tiga hal yang anak pelajari saat bermain games, yaitu memecahkan masalah dan kemampuan untuk meresponnya, memahami pola permasalahan dan wawasan pengetahuannya berkembang. Saat bermain games anak akan diminta untuk mengikuti instruksi dan jalan cerita games serta menggunakan logika untuk menyelesaikan permainan. Video games juga mengajarkan anak konsep matematika, seperti puluhan, ratusan, ribuan. Dia juga belajar konsep operasional seperti penambahan, pengurangan, besar-kecil, serta kali lipat.
  • Cerdas musik. Musik dan video games tidak pernah terpisahkan. Setiap games biasanya diiringi musik tertentu dengan ketukan yang memberi semangat. Untuk anak-anak yang memang punya bakat musik akan memperhatikan hal tersebut. Selain itu, saat bermain games biasanya ada bunyi-bunyian seperti “cring-cring” suara koin berjatuhan saat dapat poin, suara fanfare saat memenangkan satu level atau “tetot” saat ada yang salah. Bunyi-bunyian seperti ini mengajarkan anak tentang ekspresi!
  • Cerdas intrapersonal. Saat bermain video games jarang ada yang bisa langsung menyelesaikan semua level permainan dalam percobaan pertama. Biasanya semakin sulit level permainan, perlu beberapa kali mencoba sebelum akhirnya bisa naik ke level selanjutnya. Hal  tersebut menumbuhkan perasaan kompetitif untuk terus bisa naik ke level permainan selanjutnya. Selain itu, anak jadi termotivasi untuk menyelesaikan tantangan games tersebut.
Sisi negatif video games: 
  • Cerdas interpersonal. Video games bisa menghipnotis anak untuk mengacuhkan dunia sekitar jika sedang asyik bermain, padahal anak perlu bersosialisasi dengan orang lain.
  • Cerdas naturalis. Saat bermain games, mata anak terpaku pada layar monitor saja  sehingga hanya berkutat di dalam rumah saja dan melewatkan pemandangan di luar rumah. Meski games yang dia mainkan menampilkan pemandangan alam, anak tidak merasakannya langsung. Dia tidak tahu seperti apa wangi bunga atau tekstur kulit pohon yang kasar.
  • Cerdas kinestetis. Terlalu banyak bermain video games anak bisa jadi pemalas karena terus duduk di depan layar monitor. Sebuah penelitian menemukan hubungan antara lamanya permainan video games bisa meningkatkan risiko anak obesitas.(me)
Baca juga:
Rambu-Rambu Bermain Video Games
Tepat Memilih Video game

 



Artikel Rekomendasi