Tips Menghadapi Balita Yang Mendadak Menyebalkan

 

Fotosearch


Bagi balita, kenyamanan menjadi hal penting dalam kesehariannya. Tak heran bila tiba-tiba Anda mengambil selimut kesayangannya, ia mendadak mengamuk. Kenyamanan yang ia dapatkan dari Anda atau lingkungannya sejak bayi bisa berbentuk macam-macam. Misalnya, menyusu langsung pada payudara Anda saat ia masih mendapatkan ASI atau tidur dalam pelukan Anda.

Kini, saat menginjak usia 2-3 tahun, ia sudah harus mulai diajarkan untuk meninggalkan beberapa zona nyamannya. Ini dilakukan karena usianya yang sudah semakin besar, dan inilah saatnya si kecil mulai belajar mandiri untuk bersiap masuk sekolah.

Sayangnya, perjalanan untuk meninggalkan beberapa bentuk kenyamanan ini, seringkali diikuti dengan ‘drama’ yang membuat Anda pusing sekaligus kesal. Sebab, sikap baru yang muncul akibat kenyamanannya diambil, atau berganti, biasanya berbentuk sikap negatif. Agar Anda siap dan tak salah mengambil sikap, berikut kiatnya.


‘Monster Cilik’

Yang terjadi... Ketika si kecil tidak lagi bisa mendapatkan kenyamanan yang ia mau, ia akan berubah menjadi ‘monster cilik’ dengan tangisan, kemarahan, jeritan, bahkan menendang-nendang.

Cara Anda... Beri ia ruang untuk meluapkan emosi, namun tetap dalam pengawasan Anda. Jangan menyerah, lantas memberikan yang ia mau akibat Anda tak tahan dengan tantrumnya, karena anak akan ‘belajar’ bahwa teriakan atau amukan adalah cara jitu untuk mendapatkan sesuatu -dan ia akan mengulanginya lagi. Maka tenangkan si kecil dengan cara memeluk lembut, namun Anda tetap konsisten tidak mengabulkan permintaannya.

Ahli Melawan

Yang terjadi... Meski sudah berkali-kali diberi pengertian agar si kecil mau minum dengan gelas, ia tetap ngeyel, dan terus meminta botol. Bila tak dituruti, dengan mudah ia menangis, atau mengamuk. Tak hanya itu, ia mulai pandai berargumentasi.

Cara Anda... Tak perlu emosi menghadapinya, penting untuk Anda tetap bersikap tenang. Pahami penyebab si kecil terus membantah. Agar proses perpindahan botol menjadi gelas lebih mudah, Anda pun harus menciptakan suasana yang menyenangkan. Alih-alih berkata, “Pokoknya mulai sekarang kamu harus minum pakai gelas!”, Anda bisa mengajaknya sambil berkata, “Pasti lebih seru deh, kalau minum pakai gelas gambar beruang ini.” Berikan stiker atau hadiah kecil jika anak minum dari gelas agar ia makin bersemangat.

Nempel Terus

Yang terjadi... Berada di dekat Anda, bundanya, adalah hal yang tak tergantikan bagi si kecil dalam mencari kenyamanan. Itulah sebabnya ia memilih untuk terus menempel pada Anda.

Cara Anda... Bila tiba-tiba anak memeluk erat, tandanya ia butuh penenang. Balaslah pelukannya sampai ia betul-betul merasa nyaman, dan melepaskan sendiri pelukannya. Pelukan efektif menumbuhkan rasa percaya dirinya kembali.

Cari Perhatian

Yang terjadi... Berperilaku seperti bayi merupakan sikap yang dilakukan balita saat ia menginginkan perhatian lebih dari Anda. Kondisi ini seperti jadi tanda kemunduran bagi perkembangan anak -hal ini wajar apalagi bila ia baru memperoleh kemajuan besar dalam milestone-nya, misalnya tak lagi pakai popok. Padahal di balik keberhasilannya, sesungguhnya ia cemas.

Cara Anda... Agar anak semakin percaya diri, jangan ragu untuk memberikan pujian bahwa ia sudah tumbuh menjadi anak yang lebih besar dan pintar.

Hobi Manipulasi

Yang terjadi... Jurus tangis tanpa air mata dan gaya sesenggukan bisa saja dikeluarkan si kecil, saat keinginannya tak dipenuhi. Apalagi bila hal ini menyangkut kebiasaan yang bisa membuatnya nyaman.

Cara Anda... Anak adalah pengamat yang baik. Saat anak tahu kelemahan perasaan orangtuanya, ia akan terus mengulang dan ‘mempermainkan’ Anda. Anda dan pasangan harus terus konsisten saat mengajari si kecil melangkah pada fase berikutnya. Ketika Anda yakin bahwa anak sedang berusaha memanipulasi, Anda boleh mengabaikannya, dengan pura-pura melakukan hal lain. Begitu ia tenang, segera kembali perhatikan si kecil untuk mengembalikan rasa percayanya terhadap Anda.

Banyak Gaya

Yang terjadi... Kini si kecil pandai berdrama! ‘Gaya diva’-nya mampu membuat Anda emosi, apalagi bila drama yang ia ciptakan diiringi dengan rengekan atau tangisan.

Cara Anda... Sikap ini bisa muncul akibat penerapan disiplin dari Anda terlalu ketat. Tetaplah konsisten pada hal-hal baru yang ingin Anda ajarkan, namun ajarkan dan terapkan dengan sikap yang lebih lembut, dan berikan kata-kata yang menenangkan, sehingga Anda pun bisa memenangkan drama ini.



(TIM AB/SAN/WIT)


Baca Juga:
5 Tips Supaya Balita Tidak Bicara Kasar dan Kotor
Trik Jitu Hadapi Anak Yang Suka Berteriak
Mengapa Balita Suka Menangis Cari Perhatian

 



Artikel Rekomendasi