Menghadapi Tindakan Balita Penasaran

 

Fotosearch


Rasa penasaran adalah keingintahuan yang sangat tinggi akan suatu hal yang sedang dieksplorasi. Rasa ini sudah mulai dimiliki sejak balita usia satu tahun. Bahkan pada beberapa kasus, anak bisa berperilaku seperti ilmuwan cilik. Jika ia melihat suatu objek yang asing, ia pasti akan mencoba mencari tahu dengan mendekat, menyentuh, melempar hingga terkadang menggunakan mulut dan giginya tanpa memikirkan resikonya.

Sebagai orangtua harus tetap memperhatikan buah hati Anda ya, Bunda. Berikut kejadian yang kerap terjadi dan cara mengatasi akibat rasa penasaran balita.

Kesetrum Raket Nyamuk
Jika sudah terjadi, yang dapat Anda lakukan segera ambil raket nyamuk tersebut dari tangan anak. Periksa tangan atau kulit yang terkena setrum dan bagaimana respon balita. Tenangkan balita yang mungkin masih terkejut. Berikan segelas air putih agar ia lebih tenang. Agar tidak terjadi lagi hal seperti ini, sembunyikan raket nyamuk dari jangkauan buah hati. Apabila Anda perlu memakainya, pastikan si kecil tidak ada di dekat Anda.

Air Kobokan
Saat makandi rumah makan Padang, tiba-tiba buah hati Anda meminum air yang kobokan yang tersedia di meja. Jangan buru-buru panik. Langkah pertama, segera hentikan. Apabila belum tertelan, minta ia agar melepehnya kembali. Jika sudah tertelan, pastikan buah hati Anda minum air putih yang banyak dan kumur-kumur. Berikan penjelasan bahwa, air yang belum dimasak itu bukan untuk diminum, melainkan air itu untuk cuci tangan. Jika ia minum bisa menyebabkan sakit perut karena kumannya belum mati.

Makan Sabun atau Odol
Aromanya yang harum dan rasanya yang manis, membuat balita penasaran akan rasanya. Sebenarnya odol atau sabun khusus anak tidak berbahaya jika tertelan, tapi kalau sering, tentunya bisa membahayakan. Minta balita segera kumur-kumur dengan air matang dan membuang sisa odol di mulutnya. Lalu jelaskan fungsi odol dan sabun yang hanya untuk membersihkan, bukan buat ditelan. Supaya jelas, praktekkan gosok gigi dan mandi bersama buah hati Anda.

Jilat Cermin
Saking senang melihat pantulan bayangan di cermin, balita Anda jadi penasaran dan menjilatnya. Segera katakan secara perlahan, “Nak, kaca itu kotor banyak debu dan kuman. Kamu bisa sakit kalau menjilatnya. Terlalu banyak larangan bisa membuatnya makin penasaran. Alihkan keinginannya untuk menjilat dengan bergaya jenaka di depan kaca. Jangan lupa untuk selalu membersihkan kaca dengan air, sabun dan lap bersih, sekadar berjaga-jaga jika si kecil akan mengulangi.

Gigit Pinggir Meja
Proses tumbuh gigi sudah dimulai balita usia ini. rasa gatal akan ingin menggigit sesuatu pun muncul. Sehingga apapun objek yang ada di sekitarnya akan digigit. Bahkan meja pun tidak luput menjadi sasaran. Solusi yang dapat Bunda lakukan,  jika hal ini terjadi, cepat ingatkan si kecil bahwa tidak boleh menggigit sembarangan, segera alihkan keinginannya untuk menggigit pinggir meja dengan teether berbentuk menarik yang sudah disimpan di lemari es. Sensasi dingin dan tampilan yang menggemaskan pasti lebih menarik buat balita Anda.

Mata Kena Parfum
Mencium wangi harum setiap kali Ayah atau Bund nya lewat, si kecil pun penasaran berasal dari manakah asal wangi tersebut? Sampai akhirnya ia tahu asalnya dari botol parfum. Balita yang penasaran langsung menyemprotkan hingga terkena matanya. Balita menangis? Pasti! Tapi jangan langsung panik. Tenangkan balita dan jangan biarkan ia mengucek mata. Cuci secara matanya hingga tidak perih lagi dan keringkan dengan handuk bersih. Setelah itu, berikan penjelasan bahwa parfum hanya boleh dipakai di baju, dengan bantuan orang dewasa. Jangan lupa, letakkan parfum di tempat tinggi, agar terhindar dari jangkauannya.

Menggigit Sepupunya
Buah hati Anda sangat senang dan gemas setiap bertemu sepupunya yang masih bayi? Kadang saking penasaran dan gemas, balita spontan menggigit lengan montok si bayi! Tak jarang rasa penasarannya makin tinggi melihat reaksi tangis bayi. Segera hentikan tindakan buah hati Anda. Jelaskan kalau menggigit itu membuat sakit. Cara paling aman untuk melampiaskan adalah dengan membelai sayang. Dan ini berlaku untuk siapa saja, bukan hanya ke si bayi mungil. Praktikkan hal ini secara rutin. Balita pasti paham dan jadi terbiasa. (MON/MON)
 

 



Artikel Rekomendasi