Percaya Diri Tampil Di Panggung

 

Dok.AB


Si kecil gemar sekali menyanyi. Saking sukanya, ia  senang menyanyi sambil bergaya ala Taylor Swift! Suara nanyiannya lantang sambil berlenggak-lenggok kesana kemari. Tapi suatu hari di pesta ulang tahun teman anak, ia diam dan terlihat malu-malu. Ke mana gerangan keberanian tampilnya?

Psikolog Perkembangan Eileen Kennedy-Moore PhD, yang juga menulis buku Simple Strategies to Help Your Children Make Friends, menulis, anak-anak balita membutuhkan waktu untuk merasa nyaman saat berada dan tampil di tengah orang banyak. “Untuk anak balita, sikap malu dan tidak percaya diri saat tampil di antara orang banyak, adalah wajar, bukan kelemahan atau perilaku negatif,” tegasnya.

Namun, menurut psikolog Terri Apter Ph D,  penulis buku The Confident Child, penting bagi orangtua untuk membentuk dan mengasah rasa percaya diri pada anak,  sebab, sikap percaya diri membuat anak memiliki sikap positif terhadap dirinya, orang lain, bisa melihat kekurangan dan kelebihan,  serta siap menghadapi tantangan.

Dengan pembiasaan dan latihan rasa percaya diri berikut ini, keberanian anak untuk tampil akan tumbuh dan berkembang. 

  1. Biarkan anak yang memutuskan ia akan tampil atau tidak. Beri dia pilihan, misalnya jika tampil ia akan mendapat hadiah dan tepukan, jika tidak tampil maka hadiah dan tepukan  akan diberikan kepada anak-anak yang tampil. Jangan buru-buru kecewa bila anak menggeleng, tidak antusias, atau tidak berani. Mungkin dia ingin mengobservasi dulu suasana di sekitarnya, mungkin ia sangat nervous, atau mungkin juga ia betul-betul tidak tertarik pada apa yang ada di panggung. Ulangi pertanyaan Anda setelah beberapa saat.  Jangan paksa anak  tampil jika dia merasa tidak nyaman.
  2. Tampil ramai-ramai.  Kalau tampil sendirian bagi anak terasa menyeramkan, biarkan dia tampil bersama anak-anak lain, berdua atau berlima. Dengan tampil ramai-ramai, anak merasa perhatian orang tidak hanya tertuju kepadanya. Kalau terpaksa, dia juga bisa ngumpet di balik punggung teman! Pengertian tampil ramai-ramai juga bisa diartikan tampil ditemani bunda atau ayah di panggung.
  3. Coba-coba dan pakai alat bantu. Ada lho, anak yang ingin tampil menyanyi tapi  dari pinggir panggung. Atau, anak tampil di panggung sambil memakai topeng - agar wajahnya tidak kelihatan -  atau menyanyi putus-putus karena baru satu kalimat dia lari ke pelukan bunda, lalu kembali lagi ke panggung, dan seterusnya. Biarkan proses ini terjadi sebab merupakan cara anak untuk beradaptasi dengan perhatian publik yang tertuju kepadanya.
  4. Latih anak sebelum tampil, agar menguasai kemampuannya.  Buat semacam gladi resik, yang melatih dan merinci langkah-langkah yang harus dilakukan anak, mulai dari berdiri, berjalan ke panggung, memberi hormat, tersenyum, mengambil mike, menyanyi/menari/membaca puisi,  mengucapkan terima kasih, dan meninggalkan panggung.
  5. Besarkan hatinya. Sebelum anak tampil, sesederhana apa pun  penampilannya - misalnya  hanya untuk menyerahkan buket bunga pada orang yang berpidato  - katakan, “Kamu sudah berlatih keras. Saatnya kamu menunjukkan kemampuanmu.”  Jika penampilannya kurang memuaskan, katakan, “Ayah dan Bunda senang dan bangga kamu berani tampil di muka umum.”  Jika penampilannya memuaskan, beri dia pujian, “Kamu hebat. Yuk, makan es krim untuk merayakan.”
  6. Jangan mengritik jika anak belum berani tampil atau hanya tampil di rumah. Katakan saja Anda mengerti ia belum mau tampil. Namun, kapan pun ia ingin tampil, Anda siap membantu dan menemani.
  7. Daftarkan anak ke klub seni, olahraga, atau apa saja yang menarik minatnya.  Cara ini membuat anak mempelajari sesuatu secara sistimatis sehingga  ia menguasai suatu ketrampilan. Dan, klub biasanya memberi kesempatan pada murid-muridnya untuk tampil dalam acara yang  dihadiri orangtua. Tujuannya, latihan berani tampil bagi anak dan agar orangtua bisa menyaksikan kemajuan anak.
  8. Ajak anak melihat penampilan anak seusianya. Saat ia menyaksikan anak-anak beraksi,  di dalam hatinya mungkin terbit rasa iri atau inspirasi untuk bisa seperti mereka. Tanyakan kepada anak, "Kamu mau seperti dia? Bisa, kok, kalau kamu mau belajar untuk tampil seperti dia."
  9. Biasakan tampil di acara berskala kecil, misalnya di acara makan malam keluarga, lomba-lomba bersama sepupu-sepupunya, pesta ulang tahun, parade tingkat RT, dan lain-lain. Itu akan melatih keberanian anak untuk tampil.

(TIM AB/PAS/WIT)



Baca juga:
Apakah Benar Bayi yang Selalu Dibantu Jadi Tidak Percaya Diri?
7 Cara Hadapi Balita Yang Gemar Jungkir Balik
Latih Rasa Peduli dan Cepat Tanggap Melalui Musik dan Tari

 



Artikel Rekomendasi

post4

Hadapi Balita yang Suka Bilang 'Nggak'

Anak usia 2-3 tahun akan membantah orangtua sesering mungkin, hingga 20-25 kali dalam satu jam! Jadi, membantah, lanjut Sargent, adalah salah satu cara anak untuk menunjukkan self-autonomy.... read more