Perkembangan Reaksi Balita

 

Fotosearch
 


Balita Anda semakin besar dan pintar yang bisa membuat Anda meleleh, was-was, terpaku, dan malu. Nikmati dan stimulasi!
 
Usia 3 hingga 4 tahun adalah masa di mana perkembangan bahasa, kognitif, fisik, motorik, emosi, dan sosial si kecil berkembang pesat. Ia sudah bisa merangkai kalimat lengkap,  mulai berpikir sebab akibat, mandiri, kritis, dan ingin terlihat berani melakukan sesuatu di hadapan Anda. Tak jarang ia menunjukkan dengan melakukan sesuatu  yang  membahayakan.  Anda pun pernah dibuat   tersenyum,  menahan malu karena dengan lugu dan polosnya dia mengkritik Anda di depan banyak orang. Pada saat bersamaan Anda dibuat haru   karena dia  pandai mengekspresikan perasaannya dengan tepat.  Siap saja menerima beberapa sikapnya yang mengejutkan!
 
“I love you…”
Anda terpukau dan perasaan Anda meleleh saat ia mengatakan, “I love you…” ketika Anda selesai menyiapkan bekal kegemarannya. Siapa mengira ucapan itu terucap dari si kecil yang rasanya baru kemarin belajar bicara. Di usianya,  kemampuan bahasa, emosi, dan sosialnya sedang berkembang pesat, sehingga ia bisa mulai pandai merangkai kalimat untuk mengekspresikan perasaannya. Namun  tentunya ia tak akan mengucapkan itu jika Anda tak pernah mengucapkan atau mengekspresikan perasaan Anda. Si kecil telah sukses meniru hal-hal baik yang Anda lakukan secara rutin, Menyenangkan bukan! Jadi, terus biasakan mengungkapkan rasa sayang dengan kalimat, “I love you…”  
 
Nggak mau dipangku
 
                                                    
Anda masih mengingat dengan beiak  ketika si kecil tidur  di pangkuan Anda dengan wajah yang damai dan tenang setelah usai disusui.  Tapi, kini Anda tidak nyaman lagi memangkunya. Maklum, tinggi badannya sudah mencapai 100 cm dan beratnya kurang lebih 15 kg. Anda pun keberaran ketika menggendongnya. Untuk memeluknya pun sulit karena ia sedang senang melompat, memanjat, dan berlari.  Rasa ingin tahunya yang besar  mendorong si kecil untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
 
Agar  bonding Anda tetap erat, manfaatkan momen saat dia ‘tenang’ untuk memeluk dan menciumnya. Misalnya,  saat bangun tidur, pergi dan pulang sekolah dan membacakan buku cerita atau mendongeng saat dia akan tidur.
 
 
Biarkan aku sendiri
 
Suatu hari, Anda menemukan suasana rumah yang hening yang. Hal tersebut tidak biasa karena si kecil biasanya selalu membuat kehebohan dengan berteriak, memukul-mukul sesuatu atau bernanyi. Eh, ternyata Anda menemukan  ia sedang asyik bicara dengan mainannya dan membuka  lembaran buku  mengamati gambarnya. Mengapa ia menyepi?  Perkembangan bahasa pada si kecil bukan hanya membuatnya makin pandai berkomunikasi dengan orang lain, tapi juga mulai senang bicara dengan dirinya sendiri untuk mengungkapkan imajinasi dan perasaannya.
Namun jika keasikannya bermain sendiri diikuti dengan keengganan bermain dengan teman sebayanya, ajak temannya untuk bermain di rumah untuk menumbuhkan keberaniannya.
 
 
Aku, dong tahu
 
Saat Anda berusaha keras memasang selang baru di kran si kecil mengambil alih dan berkata, “Bukan begitu caranya,Bunda. Kemarin aku melihat Ayah memasangnya…” Dalam sekejap ia berhasil memasang kepala selang di krak.  Wow! Anda dibuatnya ternganga. Kemampuan kognitif si kecil tengah berkembang pesat. Ia bisa menangkap dan memahami sesuatu dengan cepat.  Daya serapnya seperti spons. Untuk menstimulasi kecerdasannya, Anda bisa memberikan mainan yang membutuhkan daya pikir dan imajinasi seperti lego. Membacakan buku dengan teman yang lebih bervariasi serta melibatkannya dalam memutuskan sesuatu. Misalnya, berdiskusi mengenai jam menonton dan  mengatur penyimpanan mainan Beri respons positif untuk setiap perilakunya dengan pujian yang sewajarnya.
 
 
Bikin malu saja
 
Suatu kali Anda di buat terkejut dengan teriakannya,“Bunda jahat!” hanya karena melarangnya main games di luar jam yang telah disepakati. Lain kesempatan, ia mengatakan, ”Mulut Ayah bau…” sambil menutup hidungnya di depan orang banyak. Perkataannya membuat Anda geram diam-diam. Tidak sopan? Kemampuan  emosi dan  sosial si kecil yang  sedang berkembang, akan membuatnya mengekspresikan apa yang dilihat dan dirasakan saat berinteraksi dengan orang lain. Hanya saja ia belum bisa membedakan mana ungkapan yang sopan dan tidak. Jadi, mulailah mengajarkan  kesantunan dalam berbahasa pada si kecil.    
 
 
 
Lihat, aku berani!
 
Si kecil tertawa lepas saat sepeda roda empatnya melewati jalanan yang menurun. Sementara Anda menahan napas karena jantung rasanya mau copot. Lain kali Anda melihat  ia lomba balap sepeda dengan teman-temannya. Sungguh, ia menunjukkan keberaniannya! Perkembangan motorik si kecil yang sangat pesat membuatnya energik, bersemangat,  dan percaya diri meniru gerakan orang dewasa. Ia akan merasa puas jika sudah bisa melakukan apa yang ia inginkan dan ingin menunjukkan kemampuannya pada Anda. Namun karena ia belum paham bahaya yang timbul karena ulahnya, Anda perlu menjelaskan risiko yang muncul dari perilakunya. Misalnya, dengan menjelaskan bahwa saat ngebut dengan sepedanya ia harus benar-benar memegang kemudi sepeda dan berkonsentrasi jangan melihat ke sana ke mari. Sebab ia akan bisa terjatuh dan luka yang membuatnya bisa libur bersepeda.
 

Anda, menjadi lebih baik
 
Merasa banyak hal berubah setelah Anda menjadi orangtua? Kehadiran si  kecil memang akan membuat Anda belajar banyak hal,  termasuk mengajarkan mengoreksi diri. Anda juga semakin menyadari bahwa apa yang Anda ucapkan dan lakukan akan ditiru olehnya. Makanya, akan terus meningkatkan diri untuk menjadi lebih baik lagi. Ia akan meniru kebiasaan Anda menerima telepon, menyapa tetangga, dan bicara dengan asisten rumah tangga di rumah. Ia akan meniru cara Anda berpakaian, makan, dan kebiasaan Anda berolahraga.  Ia akan tumbuh sebagaimana Anda memberinya kesempatan berkembang dan mencontohnya dari Anda sebagai orangtua. (RIN/IAH)
 
 

 



Artikel Rekomendasi