Si Balita "Jagoan Kandang"

 

Balita usia ini sedang asyik-asyiknya bermain dan eksplorasi lingkungan sekitarnya. Namun, ada beberapa anak yang enggan diajak bermain ke luar rumah. Padahal lingkungan di luar rumah tak kalah asyiknya untuk dieksplorasi.

Tenang, Bunda tidak sendirian karena beberapa penelitian di Inggris, bahkan sempat dilansir oleh femalefirst.co.uk membuktikan anak masa kini lebih memilih menghabiskan waktu bermain di dalam  rumah bersama televisi, video game, atau bermain intenet di rumah. Alasannya beragam, salah satunya karena anak belum melihat sisi menariknya main di luar atau jarang diajak bermain di luar. Bunda perlu cari tahu alasan balita Anda.
 
1. Tanyakan pada anak
Bertanya pada anak mengenai alasan kata “Tidak mau main di luar” perlu Anda lakukan, agar Anda memahami apa yang ada di pikiran balita. Walaupun terkadang alasannya tidak masuk akal, namun Anda tetap perlu menghargainya. Tak jarang juga orangtua yang kaget dengan alasan takut dicubit atau dipukul oleh anak lain di taman dekat rumah. Jika hal ini terjadi, Anda perlu menyelesaikan rasa takut anak dengan mengajaknya lagi ke taman dan katakan tidak perlu takut lagi karena ada Bunda yang akan menegur anak yang ingin melukainya.

2. Tempat bermain yang berbeda
Rasa bosan juga cukup cepat ‘hinggap’ pada si dua tahun. Bisa jadi alasannya karena tidak terlalu banyak yang bisa dieksplor atau terlalu sering diekplor, ia butuh tempat ekplorasi yang baru. Jadi, jika Bunda  membawa anak ke taman bermain di area komplek rumah Anda setiap akhir pekan, sesekali Anda perlu mengajak balita ke taman bermain yang berbeda, seperti di komplek rumah orangtua Anda atau teman Anda. Pilihan museum, kolam ikan, kebuh buah-buahan pun bisa jadi tempat bermain yang menarik untuk balita Anda. Rasa ‘haus’ anak untuk ekplorasi akan dipuaskan oleh variasi tempat bermain pilihan Anda.

3. Fokus pada anak
Untuk para #ayahsiaga, perhatian yang Anda berikan dapat memupuk rasa percaya diri yang lebih besar pada balita, lho. Segera singkirkan gadget dari tangan Anda ketika sedang ajak anak bermain. Sebab anak tidak hanya butuh lokasi bermain yang asyik saja, ia juga butuh perhatian dari Anda. Ia butuh bermain bersama dengan ayah dan bundanya. Terkadang anak menolak main di luar rumah karena merasa tidak aman dengan lingkungan yang baru. Merangkul, menggandeng tangan dan memangku anak bisa Anda lakukan. Hal ini dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman pada diri anak.

4. Car Sick
Setiap duduk di mobil, balita mengalami kepala pusing, keringat dingin, mual dan muntah. Mabuk perjalanan atau dikenal dengan sebutan car sick atau motion sickness bisa terjadi pada anak mulai usia 2 tahun. Penyebabnya karena goncangan yang terjadi selama dalam perjalanan. Bisa jadi ia malas bermain ke luar rumah karena tidak mau lagi mengalami car sick. Untuk itu, sebelum bepergian ciptakan suasana yang menyenangkan, alihkan perhatian anak pada pemandangan di luar jendela sepanjang perjalanan. Berikan makanan satu atau dua jam sebelum pergi dan pastikan tidak memberi dalam posi besar, pedas dan berminyak. Posisikan anak duduk di tempat yang minim guncangan. Singkirkan pula aroma menyengat dari mobil Anda. Hindari memberikan buku, video atau tablet pada anak saat di mobil. Ini justru membuat kepala anak makin pusing dan mual.

5. Maunya sama ‘mbak’
Kedekatan anak dengan pengasuhnya, yang membantu Anda mengasuhnya, memang perlu terjalin. Namun jika jalinan keakrabannya berlebihan, bagaimana? Tak jarang anak-anak enggan diajak pergi ke luar rumah karena tidak mau jauh dari pengasuh, atau mendengarkan bujukan si mbak yang sedang malas bepergian dengan Anda. Jika pengasuh anak Anda memilih untuk di rumah saja, jelas membuat balita badmood dan tidak tertarik lagi bermain di luar rumah. Jika hal ini terjadi, Anda perlu jelaskan kenapa si mbak tidak bisa ikut atau Anda butuh ‘merayu’ si mbak untuk tetap ikut dengan Anda, dan pastikan pengasuh tidak cemberut sepanjang hari.

6. Playdate ke rumah teman
Mengundang sekitar 2-3 orang anak yang seusia dengan balita untuk bermain bersama di rumah atau di rumah teman Anda bisa jadi salah satu cara untuk menstimulus keinginan anak bermain di luar rumah. Memang anak usia 2 tahun akan dekat atau condong terhadap satu anak saja, karena memang ini merupakan tumbuh kembang anak usia 2-3 tahun yang belum ‘hebat’ bermain kelompok. Playdate akan memberikan pengalaman bersosialisasi yang menarik untuk anak, apalagi jika Anda sudah menyiapkan pemainan-permainan yang seru.

(ERN/ERN)

Baca Juga:
4 Kiat Mengasah Sosialisasi Anak
Ajarkan Anak Sosialisasi di Taman Umum
Jika Anak Sulit Berkelompok

 



Artikel Rekomendasi