5 Strategi Hebat Kebutuhan Anak

 

Dokumentasi Ayahbunda


Kebutuhan anak bervariasi dan sama bagusnya. Yuk, bandingkan plusnya minus agar pilihannya tepat,  syukur-syukur bisa berhemat!

Susu Bubuk vs Susu UHT

Susu bubuk
+ Berdaya tahan lama, maksimal 2 tahun.
+ Sisa susu bubuk dalam kemasan masih bisa dikonsumsi lagi.
+ Lebih aman dari kontaminasi bakteri.
- Harus selalu membawa air panas untuk menyeduh,
-Pembuatannya memakan waktu.
-Kandungan gizinya berkurang akibat pengeringan pada proses pembuatannya.

Susu UHT
+ Mudah dan praktis dibawa kemana saja.
+ Dapat langsung dikonsumsi.
+ Tersedia dalam berbagai ukuran.
- Daya tahannya 6-10 bulan.
- Harus langsung dihabiskan.
- Setelah dibuka harus disimpan di kulkas.

Sebaiknya…
Jika si kecil masih minum susu rutin, Anda bisa membeli susu bubuk agar lebih hemat. Satu kemasan besar susu bubuk bisa untuk 20 kali minum! Namun, jika bepergian, susu UHT bisa jadi pilihan praktis untuk asupan si kecil di perjalanan. Anda tidak perlu membawa air panas dan menyeduh susu.

MPASI Instan vs MPASI Rumahan
Mpasi instan
+ Mudah dikonsumsi dan diolah.
+ Kebersihan terjamin karena dibuat di pabrik dengan kontrol yang ketat.
+ Dapat disimpan lama.
- Ada yang mengandung pengawet dan perasa.
- Pilihan rasa dan makanan  terbatas.
- Cepat berair dan kadang ada butiran yang tidak menyatu menjadi bubur.

Mpasi rumahan
+ Kebersihan bisa Anda jamin.
+ Mengatahui bahan makan yang akan digunakan.
+ Menantang Anda untuk lebih kreatif memadupandankan bahan makanan.
- Harus langsung dikonsumsi karena tidak tahan lama.
- Ketika pengolahannya tidak tepat, nilai gizi bisa berkurang.
- Repot jika ingin dibawa bepergian.

Sebaiknya…
Sesekali atau saat bepergian tak ada salahnya Anda memberikan Mpasi instan. Selain mengenalkan anak pada jenis makanan lain, juga memudahkan Anda membuatnya. Namun, membuat Mpasi sendiri juga seru. Anda bisa berkreasi dengan bahan makanan baru atau mencoba resep dari teman. Senang, kan, kalau melihat si kecil makan dengan lahap.

 
Popok Sekali Pakai VS Popok Kain
Popok sekali pakai
+ Praktis dan mudah dipakai.
+ Harga ekonomis dan tersedia dalam kemasan satuan.
+ Tersedia dalam varian ukuran mulai dari bayi prematur hingga balita.
- Untuk pemakaian jangka panjang, lebih menguras dompet.
- Popok kotor yang menumpuk dapat menyebabkan bau tidak sedap.
- Bisa membuat kulit bayi iritasi,  jika pemakaian terlalu lama.

Popok kain
+ Mengurangi produksi tambah.
+ Tidak lembap,  asalkan langsung diganti begitu si bayi mengompol.
+ Lebih ekonomis karena bisa disimpan dan digunakan kembali.
- Repot karena  harus ganti setiap kali anak BAB atau BAK.
- Menambah daftar cucian harian.
- Jika perawatannya kurang maksimal, popok bau apek dan lusuh.

Sebaiknya…
Saat di rumah,  tak ada salahnya Anda  memakai popok kain. Tentu saja dengan memberi perlak di atas kasur agar basahnya tidak tembus. Tapi jika si kecil sudah aktif bergerak dan sedang bepergian, sebaiknya, sih, gunakan popok sekali pakai. Namun apapun jenis popoknya, Anda harus rutin memeriksa apakah si kecil buang air atau tidak.


Stroller Baru VS Stroller Bekas
Stroller baru
+ Kualitas barang masih bagus dan lebih nyaman digunakan..
+ Masih ada garansi toko
+ Bisa disimpan untuk saudara sesuai jangka waktu pemakaian.
- Harga lebih mahal.
- Perlu perawatan ekstra.


Stroller bekas
+ Harga lebih terjangkau.
+ Bisa dibeli dan disewa bulanan.
- Ada bagian stroller yang cacat, seperti desain atau fiturnya
- Keamanan stroller kurang terjamin
- Tidak ada garansi toko

Sebaiknya…
Jika kebutuhan Anda pada stroller banyak, misalnya kerap mengajak si kecil bepergian, sebaiknya Anda memiliki stroller baru. Tapi jika tidak terlalu banyak bepergian, Anda bisa membeli atau menyewa stroller bekas. Pastikan saja, tempat Anda menyewa memiliki reputasi baik atau stroller bekas yang Anda beli dalam keadaan baik. Lebih asyik, lagi kalau bisa beli dari teman atau saudara, jadi Anda tahu ‘riwayat’ stroller dan bisa menawar lagi.

Mainan Baru VS Mainan DIY
Mainan Baru
+ Kualitas barang terjamin.
+ Warna dan bentuk menarik untuk anak.
+ Tahan lama, jika dirawat dengan baik.
- Harga lebih mahal.
- Perlu dirawat dengan baik.
- Ada yang terbuat dari bahan berbahaya untuk anak-anak.

Mainan DIY
+ Hemat karena dibuat dari bahan bekas/yang tersedia di rumah dan aman.
+ Pembuatan dapat melibatkan anak dan mengajarkan mereka kreatif.
+ Dapat dibuat dalam jumlah banyak.
- Jenis mainan kurang populer.
- Tidak bertahan lama.
-Membuat rumah berantakan akibat bekas guntingan atau sampah hasil pembuatannya.

(KAT/ERN)

 



Artikel Rekomendasi