Agar Balita Tak Jalan Jinjit

 

Anak-anak yang sedang melancarkan keterampilan berjalan, sesekali memang terlihat jalan sambil berjinjit-berjalan menggunakan ujung kaki pada bagian jari. Namun, semakin besar anak, seharusnya semakin normal pula cara jalannya. Bila anak hanya terbiasa berjalan jinjit, orangtua bisa melatihnya untuk berjalan normal dengan cara-cara ini:   
  1. Tunda aktivitas yang merangsang jalan jinjit, misalnya memasukkan ke les balet di usia dini, atau meminta anak meniti alas bidang kecil yang mendorongnya berjinjit.
  2. Ajak anak melakukan permainan yang menggunakan telapak kaki untuk menjejak lantai, misalnya main lompat katak atau lompat kelinci.
  3. Periksa lantai rumah, apakah kotor,  basah, atau berdebu, sebab banyak anak merasa geli, jijik, atau tidak nyaman bila kakinya terpapar sesuatu di lantai, sehingga ia berjinjit saat berjalan.  
  4. Hindari penggunaan sepatu dengan hak, pilih flat shoes atau ballerina shoes, guna menghindari pertumbuhan bentuk telapak kaki tidak normal.
  5. Ingatkan terus anak untuk berjalan dengan normal, dan jangan bosan memberinya contoh.  
  6. Bila anak jatuh bila berjalan normal, ada kemungkinan dia memiliki telapak kaki datar atau flat foot. Segera bawa ke dokter ortopedi anak atau podiatri, untuk mengoreksi kelainan telapak kaki dengan terapi pemakaian sepatu khusus.
  7. Periksa apakah ia memiliki gangguan penglihatan, sebab menurut riset Dr. Melvin Kaplan, O.D., spesialis mata anak di New York, AS, berjalan jinjit juga dapat disebabkan oleh kelainan sistem keseimbangan visual -pada sistem vestibular-visual di rongga telinga dalam. Gangguan itu menyebabkan anak merasa seolah mengambang saat berdiri atau berjalan,  sehingga berjalan jinjit agar tidak jatuh. Untuk mengoreksi, dokter akan memakaikan anak kacamata berlensa prisma.
  8. Tarik telapak kaki anak ke atas, guna mencek kelainan tendon Achilles. Jika kaki tidak bisa ditarik ke atas, pastikan dengan membawa anak ke dokter podiatri anak. Terapi dilakukan dengan memakaikan anak casting atau sepatu khusus penarik tendon Achilles.
  9. Pijat untuk memperkuat otot kaki. Beberapa gerakan pijat dapat membantu melemaskan otot-otot kaki anak yang lelah sehabis belajar berjalan. Contoh: baringkan anak, pegang telapak kakinya sambil sedikit didorong. Biasanya, secara otomatis anak akan melakukan gerakan menendang. 
  10. Pertahankan berat tubuh ideal. Banyak anak balita malas belajar berjalan karena berat badannya (BB) berlebihan. Kelebihan BB akan mempersulit anak menjaga keseimbangan tubuh saat belajar berdiri dan berjalan.
Penting Saat Belajar Berjalan:
  • Ciptakan lingkungan aman. Selama anak tertatih-tatih melangkahkan kedua kakinya ke berbagai tempat, risiko kecelakaan mengintip. Untuk sementara, singkirkan benda-benda yang berisiko bahaya di jalur berjalan.
  • Pilih sepatu yang tepat; ukuran harus pas, tidak sempit dan tidak melonggar. Hindari sepatu dengan pengganjal di lekukan kaki, karena akan mengganggu pertumbuhan tulang kaki. Jangan pakaikan sepatu runcing atau ujung menyempit, sebab bisa menghambat ruang gerak jari kaki.
  • Tumbuhkan rasa percaya diri. Beberapa anak mogok belajar berjalan, misalnya gara-gara jatuh. Untuk memupuk kembali rasa percaya dirinya, ciptakan suasana menyenangkan saat belajar berjalan. Misalnya, dengan memutarkan musik riang atau memberinya mainan dorong untuk belajar berjalan. (me)
Baca juga:
Balita Berjalan Jinjit



 



Artikel Rekomendasi