Atasi Luka Pada Balita

 

123rf



Kecelakaan sepertinya begitu lekat dengan balita, meski Anda sudah begitu ketat menjaganya. Jangan panik bunda wajar karena keseimbangan tubuh tubuhnya belum bagus. Sehingga mudah terbentur atau menabrak sesuatu. Sementara keinginannya bereksplorasi tinggi tapi pengetahuannya masih terbatas. Pastikan penyebabnya agar cepat dan tepat mengobati luka si kecil. Balita belum tahu pisau itu tajam sehingga bisa melukai, atau api itu panas. Berikut tips untuk bunda:

Luka terbuka
Penyebab: Tertusuk atau tergores benda-benda tajam, digigit atau dicakar hewan peliharaan.
Ciri-ciri: Luka berdarah, daerah sekitar luka membengkak. Bila luka cukup luas bisa membuat jaringan otot terlihat.

Lakukan:
- Luka gores ringan cukup dibilas dengan air dan keringkan. Bila luka cukup besar, bersihkan dengan cairan antiseptik lalu tempelkan plester antiseptik menutupi seluruh permukaan kulit yang terluka.
- Bila darah cukup banyak, beri tekanan menggunakan perban pada luka hingga darah berhenti, baru beri obat dan tutup dengan plester antiseptik. Jangan terlalu sering mengintip, tunggu sekitar 5 menit baru Anda lihat apakah darah sudah membeku.
- Jika luka terlalu dalam hingga darah tak juga berhenti lebih dari 10 menit, segera bawa anak ke dokter, sambil tetap memberi tekanan pada lukanya. Balita mungkin membutuhkan jahitan.
- Anak juga perlu segera dibawa ke dokter bila terluka karena gigitan hewan, seperti kucing atau terkena benda berkarat untuk menghindari infeksi.

Luka tertutup
Penyebab: Luka terkena benda tumpul, terjepit lemari atau pintu.
Ciri-ciri: Memar berwarna merah kebiruan serta bengkak.

Lakukan:
- Beri tekanan agar perdarahan “di dalam kulit” berhenti. Naikkan posisi luka atau kompres dengan air dingin untuk mengurangi bengkak. Beri obat antimemar.
- Bila jari terjepit sesuatu, lihat apakah jari terlihat lurus atau tidak. Jangan menarik atau meluruskannya karena mungkin retak tulang atau persendian bergeser.
- Bila terbentur di kepala, perhatikan apakah menunjukkan gejala gegar otak, seperti muntah, rewel tidak seperti biasa. Segera bawa ke dokter bila anak tak sadarkan diri.

Luka terbakar
Penyebab: Tersiram air panas, menyentuh api lilin atau panci panas.
Ciri-ciri:
- Luka bakar tingkat satu, kulit terlihat memerah, biasanya sembuh dalam  3-5 hari.
- Luka bakar tingkat dua, kulit memerah dan melepuh. Bila gelembung lepuh pecah akan terlihat kulit merah terang.
- Luka bakar tingkat tiga, luka terlihat kering dan berlendir, berwarna kecokelatan dan kemerahan. Hanya terasa sakit sedikit atau bahkan sama sekali tidak merasa sakit karena saraf kulit rusak, kemerahan bahkan menghitam.

Lakukan :
- Dinginkan luka, letakkan di bawah air mengalir selama 5-10 menit. Setelah itu beri salep luka bakar dan tutup dengan kain kasa. Jangan oles dengan mentega atau pasta gigi karena bisa infeksi, apalagi diberi es karena dapat merusak jaringan kulit.
- Bila ada pakaian yang melekat di luka bakar, jangan tarik paksa. Lepaskan pakaian dan gunting mengelilingi luka serta bawa anak ke dokter dalam keadaan pakaian tetap menempel di kulit yang terbakar.
- Bila kulit melepuh, jangan pecahkan sendiri. Bawa ke dokter agar dipecahkan dengan cara yang aman dan steril.
- Anda bisa memberikan asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri.

Agar Rumah Aman!
- Hindari menaruh benda-benda tajam di sembarang tempat. Sebaiknya letakkan di laci yang terkunci.
- Jauhkan minuman panas atau lilin menyala dari jangkauan anak.
- Pilih perabot yang tidak berujung tajam atau beri pelindung sudut meja.
- Pasang pengganjal pintu agar tangan anak tidak terjepit.
- Hewan peliharaan sebaiknya dimasukkan dalam kandang di luar rumah.

Sediakan selalu:
-  Obat antiseptik.
-  Plester antiseptik.
-  Perban.
-  Salep luka bakar.
-  Obat antimemar.


Baca juga :
Tips P3K Pada Luka Balita
Kecelakaan di Sekolah

7 Kecelakaan Bayi yang Harus Diwaspadai
Mencegah Kecelakaan di Kamar Mandi



 

 


Topic

#P3KAnak



Artikel Rekomendasi