Patuhi Panduan Tepat Pakai Gendongan

 

Fotosearch


Kebiasaan ayah dan bunda saat ini adalah menggendong anak ke arah depan, betul tidak? Padahal, ini tidak dianjurkan karena tidak menopang kaki anak, tapi justru membuat kaki anak menggantung di gendongan sehingga anak tidak duduk dengan benar. Menurut dokter anak dan fisioterapis Jerman, Dr. Astrid Mueller-Slomka, tangan dan kaki anak dapat menjulur bebas sehingga seluruh berat tubuhnya berpusat pada dudukan gendongan.

Berikut ini posisi yang dapat Anda gunakan saat menggendong bayi:

1. Bisa dicium. Kepala anak harus berada dekat dengan dagu Anda, dan pastikan posisinya nyaman. Hanya dengan menoleh dan memajukan sedikit kepala, Anda dapat mencium kepala atau jidat anak.

2. Melihat wajahnya. Jika Anda memutuskan untuk menggendong bagi dengan posisi cradle, pastikan wajahnya menghadap ke atas dan tidak menempel di tubuh Anda. Anda harus bisa melihat wajahnya meski hanya melirik sedikit ke bawah. Kain gendongan tidak boleh menutupi tubuh, apalagi wajah, sehingga Anda harus selalu membuka kain untuk melihatnya.

3. Jangan longgar. Kain gendong yang kendur atau longgar dapat membuat anak merosot dan tenggelam ke dalam gendongan. Hal itu bisa menghalangi pernapasan mereka dan juga menarik punggung Anda terlalu ke arah depan.

4.  Dagu jangan menempel. Sebaiknya anak Anda tidak meringkuk agar dagunya tidak menempel di dadanya selama digendong. Hal itu bisa membuatnya susah bernapas.

5. Topang punggungnya. Saat menggendong, selalu topang punggungnya agar tubuh anak tegak dengan posisi perut dan dada berhadapan dengan Anda. Ini adalah posisi alami menggendong yang nyaman.

6.  Pastikan kain gendongan menutupi pundak dan punggung Anda.

7.  Posisi bokong anak harus berada tepat atau di atas pusar Anda.

8. Posisi lutut anak harus lebih tinggi dari posisi pantatnya.

9.  Kain gendongan harus menutup seluruh tubuh anak, minimal sampai ke lututnya.

(KAT/ERN)

 

 



Artikel Rekomendasi