Shower Ideal untuk Anak

 

Fotosearch

Sebagian besar anak di Indonesia mandi dengan menyiramkan air menggunakan gayung atau pancuran (shower), dan sebagian yang lainnya mandi di bath-tub. Cara mandi ternyata sangat menentukan reaksi dan sikap anak-anak. Mandi di bawah shower mendapat ‘penghargaan’ sebagai cara mandi paling seru bagi balita. Tapi, tak sedikit dari mereka merasa kurang nyaman, bahkan terancam, dengan siraman air shower yang tiba-tiba, tanpa ia tahu seberapa banyak air mengenainya. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar balita Anda bisa menikmati kegiatan mandi dengan shower.
  1. Pilih hitter atau pemanas air bersertifikasi aman untuk anak-anak. Karena anak tidak perlu membuat ‘racikan’ air panas dan air dingin sendiri dari dua kran. Bisa-bisa kulit anak melepuh karena air terlalu panas. Hitter beserta instalasi pipa khusus anak hanya membuat anak memutar kran ke air hangat atau air dingin saja.
  2. Jika menggunakan hitter dari gas, letakkan hitter di luar kamar mandi. Atau bila terpaksa meletakkan hitter di dalam kamar mandi, pastikan ada ventilasi untuk mencegah keracunan akibat kebocoran gas.
  3. Umumnya, shower yang dipilih adalah shower head. Yang perlu Anda pastikan, pilih shower head yang memiliki selang dan dapat di lepas dari dinding agar bisa digunakan sesuai dengan tinggi badan Anda dan balita. Sebaiknya jangan lupa pasang dua penyangga shower agar balita Anda mudah menjangkau shower. Hanya saja Anda perlu meletakkan kepala shower pada penyangga paling bawah agar balita bisa setiap saat memakainya.
  4. Menambahkan shower head khusus anak bisa jadi pilihan Anda, jika Anda tidak perlu mengatur ketinggian shower. Kini kepala shower khusus anak sangat bervariasi bentuk dan warnanya. Bahkan lebih praktis, karena mudah lepas-pasang (baik kepala shower beserta selangnya) sehingga bisa dibawa kemana-mana.
  5. Meski beberapa pakar menganjurkan kepala shower berbahan stainless-steel, namun sebaiknya Anda pilih material plastik karena ramah dengan anak. Material stainless-steel umumnya berat untuk tangan mungil balita.
  6. Pilih tipe shower dengan fitur pengaturan daya semprotan air halus, agar semprotan air tidak menyakiti tubuh anak. Jika Anda memilih shower dengan multi daya semprot, bisa saja anak salah mengaturnya.
Selalu membersihkan lubang-lubang shower secara rutin agar lubang tidak terhambat kotoran dan tidak menjadi rumah singgah bakteri. Pasalnya, kondisi lembap menjadi media yang dicari bakteri untuk berkembang biak. Usahakan untuk membersihkan kepala shower setiap satu bulan sekali.

(KAT/ERN)

 

 



Artikel Rekomendasi