Sukses Memulai Toilet Training

 

 


Untuk memulai toilet training, Bunda dapat memulai dengan meninggalkan popok dan membiasakan si kecil buang air kecil dan buang air besar di toilet.
Caranya?


1. Pilih popok celana. 
Popok celana atau yang dikenal sebagai training pants biasanya digunakan  sebagai langkah awal yang bisa dipilih orangtua untuk meninggalkan popok biasa. Karena popok ini hampir sama dengan popok, namun memiliki bentuk seperti celana dalam sehingga lambat laun si kecil akan terbiasa menggunakan celana dalam. Popok celana bahkan mendapat ‘penghargaan’ karena mampu melindungi kulit pantat anak dari iritasi kulit atau alergi. Ya, memang karena bahannya lebih lembut dan berbeda dari popok sekali pakai. Jelaskan juga pada balita bahwa popok celana atau celana dalam ini adalah popok khusus anak yang sudah besar, dan jangan lupa untuk menjelaskan penggunaannya. 

 2. Selalu bawa celana ganti. 
Kalau selama ini Anda menggunakan popok sekali pakai bisa bertahan selama 4 jam untuk tidak pergi ke toilet, kini tinggalkan kebiasan ini. Anda dan pengasuh  perlu ‘rela’ bolak-balik mengganti celana anak karena ia masih lupa untuk pergi ke toilet setiap kebelet buang air kecil atau buang air besar.  Dan solusinya adalah Anda perlu menyediakan celana dalam lebih di dalam tas setiap mengajak balita bepergian. Bisa jadi Anda butuh celana dalam atau popok celana dua kali lipat lebih banyak dari bekal popok sekali pakai yang sebelumnya digunakan.

 3. Biasakan kegiatan ke toilet. 
Mulai kenalkan dan biasakan si kecil dengan cara buang air kecil dan air besar yang tepat di toilet. Untuk membuat si kecil semangat, sediakan perangkat toilet yang memudahkan si kecil untuk buang air kecil atau buang air besar, seperti potty chair (pispot) atau dudukan toilet khusus anak-anak.  Perangkat toilet dengan motif yang lucu juga dapat membuat si kecil rajin ke toilet. Jangan lupa untuk memperlihatkan bagaimana fungsi perangkat toilet tersebut, termasuk cara mem-flush kloset.
 
 4. Atur jadwal ke toilet. 
Untuk menghindari ngompol di celana, sebaiknya mulai untuk atur jadwal balita ke toilet. Seperti setelah bangun tidur, setelah makan dan minum, sebelum tidur, dan sebelum bepergian. Anda perlu mengagendakan, agar ia terus melatih diri untuk mengendalikan dorongan buang air. Tahukah Anda dengan Teknik Elimination Communication (EC)? Teknik ini merupakan teknik observasi suara, ekspresi muka, gerakan tubuh, atau tanda-tanda lain pada balita. Setelah Anda menemukan tanda-tanda kapan si kecil buang air kecil dan buang air besar, Anda akan lebih mudah mengajaknya ke toilet.

5. Gunakan cara bermain. 
Momen bermain bisa jadi pilihan Anda, sebab bermain merupakan dunia anak-anak. Ia melakukannya setiap detik di setiap harinya. Anakl Anda memiliki boneka yang dilengkapi dengan pakaian dan popok? Sekarang saatnya Anda lepaskan popok dari boneka tersebut dan ganti dengan celana. Selain memberikan pengalaman perubahan popok ke celana, si kecil juga sekaligus bisa belajar mempraktikan bagaimana melepas dan memakai celana sendiri. Anda pun bisa gunakan buku dan film yang menceritakan tentang peralihan popok. Atau menciptakan sebuah lagu dan gerakan khusus untuk pergi ke toilet atau ganti celana. Pastikan kegiatan ini menyenangkan untuk balita Anda.

(NAT/PAS)
 
 

 



Artikel Rekomendasi