1. Berikan ASI eksklusif
Sesuai anjuran WHO untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi pada enam bulan pertama, ternyata bukanlah tanpa alasan. ASI merupakan asupan yang cocok untuk sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Adapun menurut Tanya Remer Attman, dokter anak dan penulis buku The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate the Major Developmental Milestones, bayi yang diberi ASI eksklusif masih dikatakan normal jika setelah menyusu langsung BAB atau tidak BAB selama beberapa hari. Hal ini menandakan ASI terserap sempurna.

2. Asupan berserat
Dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS, yang dilansir dari websitenya klinikdrtiwi.com, menganjurkan agar Anda mencermati makanannya dengan memilih asupan kaya serat ketika bayi sudah memasuki dikenalkan dengan MPASI. Misalnya, pure kacang polong, pir, peach, dan bayam. Senyawa yang terkandung di dalam makanan tersebut dapat melunakkan feses sehingga mengurangi nyerinya saat ingin BAB. Jika ia juga hobi mengemil finger foods, berikan pisang, potongan apel, serta biskuit. Lalu, berikan 60-120 ml air putih dalam sehari selain susu.

3. Konsultasi sebelum pilih susu formula
Dalam beberapa kasus, sehingga mengharuskan bayi Anda tidak mendapatkan ASI eksklusif, maka dibutuhkan susu formula sebagai penggantinya. Pastikan Anda memilih susu formula yang memiliki kandungan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan anak, jadi konsultasikan terlebih dulu kepada dokter anak. Karena bila mengonsumsi secara berlebihan justru memicu konstipasi.

4. Beraktivitas
Ajak anak untuk banyak bergerak. Misalnya, dengan Anda bernyanyi lalu menggerak-gerakkan kaki dan tangannya seakan naik sepeda dengan posisi si kecil telentang. Jika si kecil sudah bisa tengkurap dan bergerak sendiri, biarkan ia merangkak atau berjalan pelan-pelan. Aktivitas fisik akan menstimulasi ototnya di saluran cerna sekaligus mengurangi gas sehingga mencegah konstipasi.

(FIN)

Baca Juga
Gangguan Pencernaan Bayi
Kenali 7 Warna Kotoran Bayi