Ayo, Stimulasi Gerakan Kepala Bayi!

 

Kemampuan bayi menggerakkan kepala merupakan tonggak penting dalam tumbuh kembangnya. Sebab, kekuatan  otot pada bagian itu merupakan dasar bagi kemampuan gerak lainnya seperti tengkurap, duduk tegak, merangkak,  dan berjalan. Makanya,  pada pemeriksaan perkembangan di bulan pertama, salah satu penilaian terhadap kemajuan motorik kasar adalah kemampuan bayi menggerakkan dan mengangkat kepala, mulai 45 derajat, hingga mengangkat tegak disertai kedua lengan dalam posisi lurus. Berikut ini adalah beragam bantuan yang dapat Anda berikan agar balita menguasai kontrol kepala secara optimal,  sesuai tahap tumbuh kembangnya.


1. Ayo menoleh, nak!

Di rentang usia 0 – 3 bulan  bayi Anda akan bisa menggerakan kepalanya ke sisi kiri dan kanan saat terbaring. Bahkan,  sejak usia sekitar 6 hingga 8 minggu ia sudah cukup kuat  mengangkat kepalanya.  Dan saat berrusia 1 bulan, umumnya bayi  sudah dapat mengangkat kepala dalam posisi tengkurap. Secara perlahan ia  pun dapat mengangkat kepalanya lebih tinggi, yaitu sekitar 45 – 90 derajat. Sedangkan di usia 3 bulan, kekuatan otot dan kendali leher kepala akan semakin baik. Bila ia sedang berbaring, lalu Anda menarik lengannya, maka ia akan dapat mengikuti gerakan tersebut dengan posisi kepala lurus, tidak terdorong ke belakang.

Stimulasi dengan…

Menaruh benda berukuran besar dan warna cerah berjarak sekitar 30 cm di hadapannya. Gerakan benda tersebut perlahan,  mulai dari bagian tengah tubuhnya, lalu ke kiri,  dan kanan. Sebelumnya, fokuskan dulu benda itu di depan matanya, lalu gerakkan perlahan ke kiri sampai ujung telinga kiri, kemudian gerakan kembali benda ke bagian tengah tubuh, lalu mulai digerakan ke arah kanan. Demikian seterusnya sampai bayi lancar mengikuti benda yang Anda gerakkan.

Amati respon kepalanya saat Anda menstimulasinya. Bila ia tidak mampu mengikuti arah gerakkan benda,  perlu  diwaspadai apakah penglihatannya bermasalah atau tidak. Bisa saja karena  ada gangguan gerakan matanya yang  tidak teratur.  Bila ini terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata.


2. Leher yang kuat
 
Di rentang usia 3 – 6 bulan kendali pada leher dan kepala bayi sudah bertambah baik. Anda pun bisa menggendongnya  pada posisi tegak, baik menghadap ke depan maupun ke belakang. Bila digendong dalam posisi tegak, posisi kepalanya pun akan tegak, tidak jatuh kebelakang. Dalam posisi tengkurap, ia  juga sudah mampu mengangkat leher dan kepala secara lebih stabil pada posisi 45 derajat di usia 4 bulan, dan hal ini dapat ia lakukan berulang kali.


Stimulasi dengan…

Menengkurapkan bayi  dan letakkansebuah gambar berukuran besar di hadapannya. Cara lain, Anda ikut tengkurap dengan posisi saling berhadapan dengannya.  Agar ia semakin antusias, tunjukkan berbagai ekspresi wajah Anda dari yang lucu hingga gembira atau bermain ‘ci luk ba’. Cara ini akan melatih otot leher, ia juga mengenal  variasi mimik wajah yang Anda tunjukkan. Ajak suami untuk  bergantian menstimulasi dengan cara itu.  Cara ini akan membuat anak semakin mengenal ayah dan ibunya.

3. Siap makan MPASI!

Pada usia 6 – 9 bulan,  bayi dapat mengangkat kepalanya dalam posisi tegak hingga 90 derajat secara lebih mantap dan bisa menengok ke arah kiri dan kanan, mencari suara musik atau suara yang menarik perhatiannya. Ia juga sudah bisa duduk tanpa bersandar.  Lehernya memang sudah lebih kuat untuk menopang kepalanya. Kemampuannya untuk mengatur posisi kepala menjadi penting di usia ini, karena berkaitan dengan kemampuan menelan makanan padat yang mulai diperkenalkan di usia 6 bulan, serta memengaruhi kemampuan motor kasar lainnya seperti duduk, berguling dan merangkak.

Stimulasi dengan…

Membuat suara-suara lucu dari arah yang berbeda agar ia menengokkan kepalanya ke segara arah. Anda juga bisa memutar musik riang seperti ‘Row Your Boat’ yang membuatnya bersemangat menggerakkan kepalanya. Anda juga bisa turut menggerak-gerakkan kepala agar ia meniru. Selain itu,  bantu ia untuk melatih kekuatan otot lehernya dengan menaruh mainan di lantai kemudian mengangkat dan meletakkannya kembali di lantai. Cara ini akan melatihnya untuk menggerakkan kepala dan leher ke atas dan ke bawah.


4. Sudah bisa duduk

Umumnya, di rentang usia 9 – 12 bulan  ini bayi sudah mampu  duduk tegak sendiri,  tanpa ditopang. Pada saat duduk itu  ia menggerakkan kepalanya ke segala arah,  secara leluasa. Dunia yang ia lihat pun semakin luas. Otot-otot penunjang gerakan kepalanya sudah kuat, sehingga ia mampu menyanggah tubuhnya pada saat duduk maupun berdiri. Kemampuan motorik kasar lainnya menunjangnya untuk mengangkat tubuh  dari posisi duduk ke berdiri, mulai merangkak dan berjalan dengan berpegangan atau merambat. Kemampuan melakukan gerakan di rentang usia ini menuntut keseimbangan koordinasi otot leher, perut, tangan, lutut,  dan kaki.


Stimulai dengan…

Melakukan stimulasi terhadap gerakan kepala dalam berbagai posisi, tidak hanya  duduk. Cobalah memberinya mainan, lalu menyembunyikan  mainan itu di samping atau di belakangnya. Kegiatan ini akan membuatnya berusaha mencari dan mengambil mainan tersebut yang akan melatihnya untuk mampu melakukan berbagai gerakan kepala. Selain itu, letakkan mainan secara menyebar, minta ia  mengambilnya dengan merangkak atau  merambat Berikan juga mainan yang dapat didorong agar ia merasa aman saat mulai melangkahkan kaki mungilnya  karena ada benda yang bisa  dipegang.

5. Semakin mahir

Di rentang usia  12 – 18 bulan, kemampuan motor kasar semakin berkembang. Ia sudah mampu berjalan sendiri, naik tangga dalam posisi berdiri, berlari ke sana-ke mari, dan dapat berjalan mundur. Semua aktifitas tersebut memerlukan kontrol kepala yang baik. Bila semua perkembangan motor kasar sudah berjalan baik dan normal sesuai usianya, dapat dipastikan bahwa perkembangan kontrol lehernya sudah maksimal dan optimal untuk menyangga tubuh saat beraktivitas.

Stimulasi dengan…

Mengajaknya bermain  yang bersifat multidimensi. Misalnya  bermain melempar bola ke kiri dan ke kanan, menyembunyikan mainan di kolong meja. Ajak juga ia di luar tempat ia bisa belajar mengambil batu, menundukkan kepala atau menengadah melihat burung sambil berjalan atau berdiri sehingga  perkembangan motorik kasarnya lebih optimal. Pada usia 18 bulan,  diharapakan perkembangan motorik kasar sudah tercapai seluruhnya.

KONSULTASI DR. dr. RINI SEKARTINI, SpA (K), IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA (IDAI) JAYA

(YUDISTIRA A. NUGROHO/ERN)

Baca Juga:
Cegah Kepala Bayi Gepeng
Tips Atasi Kerak Kepala Bayi
Bentuk Kepala Bayi

 



Artikel Rekomendasi