Manfaat Menjemur Bayi

 

Sinar matahari pagi, sejak jaman dahulu, dipercaya baik untuk kesehatan bayi. 
Sehingga kemudian timbul kebiasaan “menjemur” bayi yang populer sejak awal abad ke-18, ketika 90% bayi di Eropa Utara dan 80% bayi di kawasan Boston serta New York, terkena wabah Rickettsia yang berdampak pada perkembangan tulang anak. Rickettsia adalah penyakit mirip tifus yang disebabkan oleh bakteri dan disebarkan oleh kutu, tungau dan caplak. 

Demi cahaya biru 
Seorang dokter asal Polandia, J. Sniadecki, MD., pada tahun 1822 menemukan fakta bahwa anak-anak di kota Warsawa yang tinggal di kawasan terbuka, nyaris tidak ada yang menderita Rickettsia. Sementara di kawasan daerah perumahan padat, kasus penyakit Rickettsia ini sangat tinggi kasusnya. 

Dr. Sniadecki kemudian menganjurkan para orangtua untuk menjemur bayi mereka di bawah sinar matahari, dengan tujuan mengurangi risiko terkena wabah Rickettsia yang memang tengah melanda hampir seluruh dunia kala itu. Memasuki awal abad ke-19, wabah Rickettsia kemudian terbukti mulai menurun drastis di kalangan bayi dan anak-anak di seluruh dunia. 

Sinar matahari pagi selain indah dan menyegarkan, juga mendukung pembentukan vitamin D di kulit bayi. Untuk itu, sebaiknya Anda rajin mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, karena saat buah hati Anda lahir sudah berbekal calon vitamin D. Nah, dengan berjemur di sinar matahari pagi, calon vitamin D tersebut akan matang sepenuhnya dan berperan penuh dalam pembentukan tulang bayi. Karenanya, jangan lupa bangun pagi dan ajak bayi merasakan hangatnya sinar matahari pagi.

Baca juga:
Tips Menjemur Bayi

 



Artikel Rekomendasi