Sayur Menurunkan Kemampuan Matematika, Benarkah?

 

Fotosearch


Apa menu MPASI pertama yang Anda berikan kepada si kecil?

Berdasarkan sharing pengalaman para ibu, sayur dan buah masih menjadi andalan saat si kecil mulai memasuki masa MPASI. Dan menu yang paling sering diberikan bunda kepada si kecil adalah jus bayam, jus wortel, jus pisang, dan jus alpukat.

Sebelum dihaluskan, umumnya sayur akan direbus atau dikukus tanpa gula dan garam. Cara tersebut dinilai lebih aman oleh para ibu. Selain tidak menyajikan makanan dengan rasa yang mencolok, alasan pemilihan sayur dan buah sebagai menu MPASI si kecil adalah agar ia mendapatkan nutrisi baik yang terkandung pada sayur dan buah.

Namun sayangnya, menurut dokter spesialis gizi metabolik anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), sejumlah sayuran - dan juga kacang-kacangan dan gandum - justru mengandung antinutrien yang menjadi penghambat penyerapan zat besi. Misalnya,
kacang hijau, kacang kedelai, buncis, kentang, wortel, walnut, almond, kacang tanah, dan jagung.

“Zat besi sangat berpengaruh pada kemampuan matematika anak. Jika ada anak yang kemampuan matematikanya di bawah rata-rata, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah kekurangan zat besi pada saat bayi,” tutur dr. Damayanti. Selain itu, kekurangan zat besi juga akan meyebabkan anak mengalami anemia dan memiliki fisik yang lemah.

Lebih lanjut dr. Damayanti menjelaskan bahwa seorang anak membutuhkan 100 gram zat besi dalam sehari. Jika pada waktu MPASI hanya diberikan buah-buahan, seperti alpukat yang hanya mengandung 0,6mg zat besi, maka anak harus menghabiskan sekitar 2kg alpukat setiap hari.

Belum lagi sayur-sayuran yang akan menghambat proses penyerapan zat besi di tubuh bayi. Maka pada akhirnya jumlah zat besi yang diterima bayi sangatlah sedikit. Padahal, 1.000 hari pertama kehidupan anak menentukan kualitas kehidupan anak sepanjang usianya.


Meski demikian, dr. Damayanti mengatakan, sayuran tetap boleh diberikan sebagai MPASI anak, kok, dengan catatan harus dikombinasikan dengan makanan lain, seperti daging merah atau ikan, agar zat besi yang terdapat dalam makanan dapat terserap dengan baik.

Untuk itu dr. Damayanti mengimbau agar para orang tua, terutama ibu, lebih teliti dan cermat saat memilih makanan sebagai menu MPASI. Jika perlu, konsultasikanlah makanan yang akan diberikan itu kepada dokter spesialis anak agar tidak terjadi salah kaprah saat masa MPASI anak dimulai. (Wita Nurfitri)



Baca juga:
Amankah Menunda Makanan Padat?
Pola Makan Vegetarian Pada Bayi, Bolehkah?
Lakukan Ini Agar Bayi Siap MPASI

 



Artikel Rekomendasi

post4

Selera Bayi Terhadap MPASI

Siapa bilang bayi tidak perlu rasa saat mengonsumsi makanan pendamping ASI? Mereka juga punya selera dan membutuhkan rasa yang lezat. ... read more