Serba Serbi Krim Bayi

 

Fotosearch


Menurut dokter spesialis kulit anak, Dr. Amy Theos, MD, dari Birmingham, Alabama, tidak hanya orang dewasa yang membutuhkan produk perawatan kulit dalam kesehariannya, anak-anak dan bayi pun demikian. Tujuan pemakaian produk perawatan pada kulit si kecil terutama untuk menjaga kulit tetap intak, mencegah toksisitas, dan menghindari paparan bahan kimia yang berbahaya.

Kenali Kulit Bayi
Meskipun bayi terlahir dengan kulit yang lembut, sebenarnya kulit bayi cenderung tipis dan rapuh, serta memiliki pH atau tingkat keasaman yang netral. Hal ini akibat transisi kehidupan dari lingkungan dari ‘dalam perut’ intrauterine ke lingkungan luar. Tingkat keasaman yang cenderung netral tersebut membuat perlindungan kulit terhadap pertumbuhan bakteri di kulit belum berfungsi secara maksimal.
Selain itu, kadar lemak pada kulit bayi juga sedikit dibandingkan kadar air. Kulit bayi terasa lembut karena hampir seluruh lapisan kulit (stratum korneum, epidermis, dan dermis) pada bayi masih tipis, sehingga kulit bayi menjadi kering dan rentan terhadap segala gangguan dari luar, seperti bakteri dan penyerapan obat melalui kulit yang berisiko tinggi. Kondisi kulit seperti ini normalnya dialami semua bayi, terlebih pada bayi prematur.

Pilih Produk Tepat
Akibat karakteristik kulit bayi dan anak-anak yang berbeda dari orang dewasa, maka produk perawatannya pun berbeda. Namun, masih banyak ditemui produk yang dibuat untuk si kecil memiliki kandungan yang tidak aman. Bahkan label yang menuliskan seperti “dermatologically tested” atau “pH balance” tidak semua dapat menjamin keamanan dari isi produknya. Idealnya, seluruh kandungan yang berpotensi ‘agresif’ untuk produk perawatan kulit harus dihindari. Alkohol adalah salah satu kandungan yang wajib dihindari, terlebih bagi bayi prematur karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit, apabila digunakan sebagai antiseptik pada kulit yang teroklusi.
Pilih produk perawatan kulit bayi yang tanpa pewarna berlebihan, parfum, dan bahan pengawet, sebab bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit. Sebaiknya konsultasikan pada dokter spesialis kulit untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan jenis kulit bayi Anda. Takaran penggunaan krim pada kulit bayi minimal dua kali sehari setelah mandi, dan boleh lebih sering saat cuaca kering, dingin, atau bila bayi mengalami eksema.

Masalah Kulit Bayi
Bayi juga memiliki permasalahan kulit yang cukup banyak. Beberapa kelainan seperti kulit kering, eksema, iritasi kulit akibat air liur bayi, serta ruam popok atau peradangan kulit bokong bayi, dapat diatasi dengan beberapa pilihan krim.
Anda perlu memastikan diagnosis kelainan kulit si kecil dengan mengonsultasikannya pada dokter spesialis kulit. Apabila belum sempat ke dokter, Anda dapat membeli produk perawatan kulit sendiri, asalkan Anda memastikan kandungannya aman untuk si kecil. Pada bayi dengan kulit kering atau kulit atopik, dapat digunakan pelembap berupa krim atau lotion yang bebas parfum dan pewarna. Beberapa zat tambahan masih boleh digunakan seperti: senyawa lipid untuk melindungi kulit akibat iritasi karena air liur bayi, camomile untuk mengurangi iritasi, dan zinc oxide untuk mengurangi daerah yang terlalu lembap pada masalah ruam popok.

Krim vs Lotion
Ada beberapa jenis kosmetika atau perawatan kulit bayi yang beredar di pasaran, seperti lotion atau krim. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sekilas, manfaat serta penggunaan krim dan lotion kelihatannya sama. Krim bertekstur lembut namun lebih padat dibandingkan lotion, sedangkan lotion bertekstur lebih ringan dan encer dibanding krim. Bahan dasar keduanya memang sama, hanya komposisinya yang berbeda. Krim dan lotion berbentuk emulsi yang berasal dari campuran minyak dan air. Lotion memiliki kandungan air lebih banyak dibandingkan krim.
Secara umum, manfaat krim dan lotion sama-sama untuk melembapkan dan mencegah kekeringan pada kulit. Kini krim dan lotion diperkaya zat aktif untuk membantu mengobati permasalahan kulit, seperti eksema/dermatitis. Untuk area berambut dan area kulit yang luas, lotion lebih nyaman digunakan. Sedangkan krim lebih banyak digunakan pada daerah wajah.

Krim Tabir Surya
Anak-anak dan bayi juga memerlukan tabir surya, sebab kulit bayi yang masih tipis dan sensitif, justru lebih rentan terkena sunburn dibandingkan orang dewasa. Oleh sebab itu, hindari bayi terpapar sinar matahari secara langsung, terutama saat radiasi sinar matahari kuat, yakni sekitar pukul 10 pagi hingga 2 siang. Selain mengenakan pakaian tertutup, baju berbahan katun, dan pelindung kepala, lindungi kulit bayi dengan mengoleskan krim tabir surya secara tipis-tipis pada wajah, ujung telinga dan belakang leher, serta area tangan dan kaki, 15-30 menit sebelum bepergian atau berenang. Ulangi pemakaian setiap 2 jam sekali.
American Academy of Dermatology merekomendasikan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih. Krim tabir surya dapat diberikan pada bayi berusia 6 bulan ke atas, sedangkan untuk bayi kurang dari 6 bulan, penggunaan pakaian tertutup dan menghindari paparan sinar matahari merupakan pilihan yang terbaik. Untuk mencegah iritasi, gunakan tabir surya dengan kandungan titanium dioxide atau zinc oxide. Hindari produk yang mengombinasikan tabir surya dengan obat anti serangga (repellent) karena tabir surya harus digunakan berulang, sedangkan repellent tidak demikian.

KONSULTASI Dr. Heru Nugraha, SpKK, RSUD Jailolo, Maluku Utara

(FIN/ERN)

 

 



Artikel Rekomendasi