Variasi Nutrisi Penting buat Tumbuh Kembang Bayi

 

123RF
Saat anak mulai mencicipi makanan padat, saat itu juga Anda harus lebih rajin mencari informasi mengenai jenis dan bahan makanan yang perlu diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Ada beberapa bahan makanan  bergizi yang memang agak sulit ditemukan di pasaran. Namun, Anda bisa menggantinya dengan makanan lain. Berikut ini ada beberapa bahan makanan bernutrisi yang bisa Anda ganti dengan makanan lain yang umum ada di pasaran.
1. PEPINO 
Buah yang mengandung banyak vitamin C ini, rasanya segar (seperti makan timun), tapi agak manis. Dalam 100 gram buah pepino terkandung sekitar 25,1 mg vitamin C. Buah ini bisa dimanfaatkan sebagai finger food atau dibuat jus untuk anak. Di Amerika, pepino termasuk super fruit karena kaya antioksidan dan sarat manfaat. Di Cina, buah ini terbukti tidak memiliki efek racun bagi tubuh, seperti muntah, pusing, atau gatal. Di Indonesia, buah ini memang kurang dikenal dan biasanya hanya dikonsumsi kalangan tertentu.
 
Ganti dengan…
APEL atau PIR 

Selain segar dan lezat, apel dan pir memiliki manfaat yang tidak kalah hebat dengan pepino. Kedua buah ini mengandung vitamin A, B dan C, kalsium, magnesium, zat besi, dan zinc, serta fitokimia yang merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas. Meski kandungan vitamin C dalam apel atau pir tidak sebanyak pepino (dalam 100 gram apel atau pir terkandung 5 mg vitamin C), tetapi seratnya dapat melancarkan BAB dan flavanoid yang dikandungnya bisa meningkatkan kepadatan tulang anak. Buah ini bisa pula disajikan sebagai finger food atau jus.

2. KABOCHA 
Labu oranye asal Jepang ini disukai karena teksturnya lembut dan rasanya manis. Kabocha mengandung potasium sekitar 140 mg, serta vitamin B dan C. Dalam 100 gram kabocha terdapat 11 mg vitamin C. Kabocha lebih banyak ditemui di pasar modern atau supermarket besar dengan harga cukup mahal. Untuk anak, kabocha bisa diolah dengan cara dikukus, lalu dilumatkan. 
 
Ganti dengan…
LABU PARANG 

Labu parang merupakan jenis labu lokal yang dibudidayakan di Indonesia. Rasa dan teksturnya serupa dengan kabocha. Labu parang kaya vitamin C, B1, betakaroten, kalsium, fosfor, kalium, serta natrium. Rasanya sudah manis, sehingga tak perlu diberi tambahan gula pasir. Bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan, seperti pure (dikukus lebih dulu lalu dilumatkan) atau puding.
 
3. IKAN DORI 
Ikan dori memiliki tekstur yang lembut, serta rasa yang gurih namun agak manis, sehingga disukai anak. Satu porsi ikan dori atau kira-kira 50 gram mengandung 10 gram protein dan 0,8 gram omega-3. Beberapa ikan dori yang diimpor ke Indonesia sering ditemukan bukan ikan john dori yang asli, melainkan sejenis ikan patin yang dibudidayakan. Jadi, Anda harus teliti sebelum membeli ya. 
 
Ganti dengan…
IKAN PATIN 

Satu porsi ikan patin memiliki protein sebesar 27 gram. Dagingnya berwarna putih dan bertekstur lembut. Ikan ini lebih segar karena tidak harus melalui proses pengiriman yang jauh.

4. FLAXSEED 
Flaxseed kaya asam lemak omega-3 dan serat. Makanan yang berbentuk biji-bijian ini bisa diolah dengan cara ditumbuk lebih dulu, lalu dicampurkan ke dalam sereal atau bubur susu. Flaxseed atau yang lebih dikenal dengan biji rami ini lebih banyak ditemui di toko bahan kue dan supermarket besar. 
 
Ganti dengan…
KACANG HIJAU

Sama seperti flaxseed, kacang hijau juga merupakan sumber serat dalam bentuk biji-bijian. Kacang hijau adalah salah satu sumber protein nabati yang mudah diolah. Kacang ini juga mengandung beberapa zat gizi penting lain, seperti fosfor dan kalsium, yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan memperkuat tulang. 

5. ZUCCHINI 
Zucchini banyak mengandung serat, kalsium, fosfor, vitamin B, C, dan niasin. Di pasaran dunia, zucchini disebut ‘summer squash’. Bentuknya unik, menyerupai mentimun dengan warna kulit hijau tua dan bagian dalamnya empuk seperti busa. Sayuran ini sedikit manis dan banyak mengandung air, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai MPASI. 
 
Ganti dengan…
TERUNG UNGU 

Terung mengandung potasium yang berguna untuk membantu mengendalikan aliran cairan dari otot ke sel-sel dalam tubuh. Tidak kalah dengan zucchini, terung juga merupakan sumber serat, kalsium, fosfor, serta vitamin B dan C. Terung adalah tanaman asli daerah tropis sehingga hampir selalu ada di setiap musim. Tekstur terung yang lembut ini membuatnya sangat mudah diolah menjadi pure.

6. IKAN GINDARA 
Ikan gindara memiliki daging berwarna putih, lunak, dan seratnya besar. Ikan ini memiliki kandungan protein tinggi, yakni sebesar 24 gram per 100 gram daging ikan gindara. Selain itu, ikan gindara adalah sumber asam lemak omega-3. Ikan yang dikenal sebagai black cod ini menghasilkan minyak ikan dan banyak dijual secara komersial.
 
Ganti dengan…
IKAN KAKAP ATAU TENGGIRI 
Dalam 100 gram ikan kakap mengandung 24 gram protein, sama besar dengan ikan gindara. Untuk menghindari risiko alergi, Anda bisa mulai memperkenalkan ikan ini saat anak berusia 8 bulan.

7. KIWI 
Tekstur buah kiwi lembut sehingga sangat pas untuk anak yang belum memiliki gigi secara lengkap. Warna kiwi yang cerah pasti disukai anak-anak. Buah yang berasal dari New Zealand ini mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 108 mg dalam satu buahnya. 
 
Ganti dengan…
JERUK 

Jeruk adalah salah satu buah favorit anak-anak. Sama seperti kiwi, jeruk juga merupakan sumber vitamin C. Kandungan vitamin C dalam dua buah jeruk sama dengan satu buah kiwi. Untuk anak, jeruk bisa diolah menjadi puding atau jus.

8. IKAN CAPELIN 
Ikan mungil ini memiliki warna keperakan dan berbentuk langsing, serta memiliki rasa yang gurih dan durinya hanya ada di bagian tengah. Ikan ini sangat sarat nutrisi, seperti kandungan omega-3 yang lebih banyak dari ikan salmon. Jika dalam 100 gram ikan salmon mengandung 0,8 gram asam lemak omega-3, ikan capelin mengandung 1,2 gram asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 sangat baik untuk pertumbuhan sel otak pada anak. 
 
Ganti dengan…
IKAN SALMON 

Mengonsumsi ikan salmon secara teratur bisa memberi manfaat yang besar bagi tubuh, antara lain meningkatkan pertumbuhan sel otak dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Ikan salmon bisa dikenalkan pada anak sejak usia 8 bulan.

(Tim Parenting/NAN)

 



Artikel Rekomendasi