Salah satu yang diobsevasi dokter saat bayi lahir adalah simetrisitas tubuh bayi. Misalnya, apakah wajah, tangan, kaki, mata, hidung, dan telinga sama panjang. Di bawah ini tanda-tanda yang perlu Anda waspadai dan tidak jika salah satu anggota tubuh bayi asimetris.
Wajah
Wajah bayi asimetris bisa berupa bengkak di satu sisi wajah, yang biasanya disebabkan oleh trauma lahir akibat tekanan pada cabang-cabang syaraf wajahnya pada proses kelahiran dan akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 1 bulan. Namun bisa juga merupakan suatu kelainan bawaan dan kadang diperlukan tindakan operatif.
Mulut
Bentuk bibir asimetris berupa sumbing, merupakan kelainan bawaan yang biasanya memerlukan evaluasi dan tindakan koreksi. Orangtua dengan bayi sumbing sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara memberikan ASI agar bayi memperoleh kecukupan gizi yang dibutuhkan.
Hidung
Asimetrisitas pada lubang hidung dapat terjadi akibat penekanan pada area hidung yang berhubungan dengan posisi bayi dalam rahim, yang akan membaik dengan sendirinya. Gangguan lainnya adalah dislokasi septum nasal yang dapat bersifat permanen dan perlu dilakukan koreksi.
Mata
Beberapa bulan pertama pasca-lahir, gerakan mata bayi sering asimetris, terkadang tampak juling ke tengah atau melebar keluar. Jika gerakannya tetap pada salah satu mata, segera konsultasi dengan dokter spesialis mata. Namun gangguan ini umumnya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia anak.
Tangan
Tangan asimetrisitas pasca-lahir dapat terjadi sebagai akibat dari trauma saraf pleksus brakial, adalah jaringan saraf yang membentuk anyaman, yang dibentuk oleh akar saraf tulang belakang, dari empat akar saraf leher, dan thoraks. Anyaman ini berada di daerah leher, ketiak dan ke lengan. Dokter akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kemungkinan (patah) pada tulang klavikula. Bila tidak terdapat fraktur maka biasanya akan dilakukan fisioterapi berkala.
Kaki
Kaki bayi asimetrisitas seperti clubfoot, yaitu bentuk kaki yang meninjik ke bawah, melengkung, dan membengkok ke arah dalam. Jika Anda menemukan kaki bayi seperti itu segera konsultasi dengan dokter karena membutuhkan evaluasi dan tatalaksana lebih lanjut sesegera mungkin dari dokter spesialis Bedah Orthopedi.
Telinga
Kondisi seperti mikrotia, yaitu daun telinga yang tidak terbentuk dengan baik dan ukurannya lebih kecil dari daun telinga yang normal membutuhkan rujukan segera ke dokter spesialis THT. Sedangkan kelainan genetik berupa sindrom kerap berhubungan dengan bentuk daun telinga yang abnormal dan memerlukan pemeriksaan fisis. (IAH)
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more