Waspadai Kondisi Kesehatan Bayi

 


Sebagai orangtua baru,  Anda tentu ingin memastikan si kecil dalam keadaan baik. Setiap hari, terutama saat mandi, Anda teliti semuanya dari ujung kepala hingga ujung kaki, kulitnya, dan kebiasaan-kebiasaannya. Terkadang Anda melihat sesuatu yang ‘aneh’ atau tidak biasa di salah satu anggota tubuh atau kebiasaannya. Kapan tanda itu wajar, perlu diperhatikan, dan perlu ke dokter?

Mata
Normal jika kotoran di mata bayi hanya sedikit dan tidak membuat mata lengket. Cukup membersihkan matanya menggunakan kapas dan air hangat.
Perlu diperhatikan bila kotoran cukup banyak, sehingga menyebabkan matanya lengket. Cobalah mengompresnya dengan kapas yang dicelupkan ke air hangat. Waspadai infeksi jika terlihat tanda-tanda matanya kemerahan. Segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Harus ke dokter saat  sampai 9 bulan kondisi ini berlanjut, Anda bisa membawanya ke dokter untuk dibersihkan sumbatan saluran air matanya. Kondisi ini biasanya tidak mengganggu kemampuan penglihatannya.

Hidung
Normal jika lendir hidung berwarna bening. Jika ingin mengeluarkannya, posisikan kepala bayi lebih tinggi dari badan saat tidur, sehingga lendir lebih mudah dikeluarkan. Posisi tidur tengkurap juga bagus, karena posisi saluran napasnya lebih rendah hingga lendir turun ke arah mulut. Jika bayi tidak alergi, beri  penghangat tambahan seperti minyak telon, balsem bayi, yang balurkan di dada, leher, dan punggungnya.
 Perlu diperhatikan bila lendir sudah mengeras dan menjadi kotoran hidung yang menutup saluran pernapasan anak. berikan tetes hidung dengan cairan garam fisiologis. Obat pilek ini bisa didapat di apotik terdekat dan sangat mudah untuk digunakan. Penggunaan cairan ini cukup aman, namun Anda sebaiknya tidak menggunakan pada bayi selama empat hari berturut-turut, karena akan membuat kulit pinggiran hidungnya si kecil kering dan perih.
Harus ke dokter saat lendir hidung berwarna kuning atau hijau, terdapat darah, tubuh anak lesu, rewel atau demam lebih dari 37,90C, terutama di bawah usia 3 bulan. Perhatikan juga pernapasan anak. Jika perutnya tampak naik turun cepat  dan Anda bisa melihat ototnya menegang antara tulang iganya, berarti bayi Anda sedang berusaha keras bernapas.

Buang air besar
Normal jika BAB bayi 4 kali dalam sehari dan bisa lebih. Bahkan, BAB bayi yang minum ASI cenderung lebih cair, lebih sering (bisa lebih dari 4 kali sehari) dan berbau agak asam. Hal itu karena dalam ASI terdapat kandungan laktosa dan prebiotik yang disebut FOS (frukto-oligosakarida) dan GOS (galakto-oligosakarida).
Perlu diperhatikan bila tinja yang keluar keras atau berbentuk seperti kerikil. Hal ini  dapat menunjukkan bahwa anak mengalami dehidrasi. Tanda lain dehidrasi termasuk air mata berkurang yang membuatnya menangis tanpa air mata, air liur berkurang, mata cekung.
Harus ke dokter saat berwarna kuning pucat atau putih keabu-abuan. Baik yang encer atau  padat. Warna putih menunjukkan gangguan yang paling berbahaya. Bisa disebabkan gangguan pada hati atau penyumbatan saluran empedu. yang merupakan cairan yang dihasilkan oleh hati yang membantu pencernaan.

Buang air kecil
Normal jika buang air kecilnya 3-4 kali sehari atau bahkan sampai 8 kali sehari. Itu berarti kebutuhan cairan dalam tubuhnya  tercukupi, baik lewat ASI atau susu formula.
Perlu diperhatikan bila frekuensi BAK berkurang, jumlah urine sedikit, warna urinnya terlihat kuning pekat. Ini bisa menjadi tanda  bayi mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Harus ke dokter saat terdapat darah dalam air seni dan berlangsung lebih dari tiga minggu untuk memastikan apakah ada  gangguan pada saluran air seninya atau tidak. Sebelumnya, cek juga pola BAB-nya, bisa saja darah itu bersumber dari feses atau anus. Jika ya, ini berarti ada gangguan dalam pencernaan atau anusnya.

Telinga
Normal jika di bagian luar liang telinga tampak kotoran berwarna kekuningan. Itu artinya kotoran sudah keluar dengan sendirinya. Tidak perlu membersihkan telinga anak dengan pembersih telinga. Hal itu justru dapat membuat kotoran telinga terdorong dan mengendap di dalam telinga.
Perlu diperhatikan bila telinga berbau aneh, namun anak tidak demam dan perilakunya baik-baik saja. Hal ini terjadi akibat lembapnya saluran telinga. Cukup Anda keringkan telinga si kecil sehabis mandi.
Harus ke dokter saat anak demam tinggi, rewel dan tampak kesakitan ketika telinga disentuh. Dan anak baru saja terserang pilek yang menyebabkan saluran antara hidung dengan telinga “mampet”. Akibatnya cairan pun terperangkap di rongga telinga tengah dan anak kemungkinan terserang Infeksi telinga tengah (otitis media).

Kulit
Normal jika pada bayi baru lahir permukaannya berselaput vernix caseosa, yang berfungsi sebagai pelindung kulit di dalam rahim. Lapisan itu bertahan pada minggu pertama, setelah itu mengelupas, seolah-olah bayi berganti kulit. Setelah lapisan itu luruh, muncul kulit bayi yang sebenarnya. Kulit bayi juga ditumbuhi bulu-bulu halus, tampak keriput, Berwarna kemerahan, kemudian berubah menjadi kuning akibat produksi bilirubin di dalam darah  - warna kuning akan hilang dalam 2X 24 jam.
Perlu diperhatikan bila kulit baru lahir berwarna sangat merah, biru atau pucat, yang menandakan adanya gangguan kesehatan, misalnya kurang pasokan oksigen.
Harus ke dokter saat warna kuning muncul sebelum 24 jam pertama setelah bayi lahir. Setelah melalui pemeriksaan laboratorium, peningkatan kadar bilirubin terjadi sangat cepat, melebihi 5 mg% per hari disertai warna urin kuning tua atau cokelat.

Muntah
Normal jika muntah sesekali, biasanya akibat perutnya terlalu penuh untuk menampung segalanya. Karena katup yang memisahkan perut dan kerongkongan belum sempurna, belum benar-benar menutup.
Perlu diperhatikan bila selalu muntah saat minum ASI. Pegang bayi dalam posisi yang nyaman selama makan, sendawakan setiap beberapa menit, dan dudukkan si kecil dalam posisi tegak di atas pangkuan Anda atau kursi bayi selama 20 menit setelah makan.
Harus ke dokter saat muntahannya banyak dan berwarna kuning atau kehijauan, mungkin saja ada virus dalam perutnya atau mengalami kondisi medis yang serius, seperti sumbatan pada usus atas.
 

 



Artikel Rekomendasi