5 Masalah Plasenta yang Menganggu Janin

 

Pixabay

 
Bunda tentu sudah tahu plasenta berfungsi menyalurkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi ibu untuk masuk ke tubuh bayi, sehingga bayi memperoleh kekebalan tubuh dan antibodi terhadap penyakit. Namun, rutinlah memeriksakan kondisi kehamilan Anda, agar plasenta tak mengalami hal ini.

1. Placenta Solusio, lepasnya plasenta sebelum waktunya dari dinding rahim. Lepasnya dikategorikan tiga; lepas seluruhnya (solusio plasenta totalis), lepas sebagian (solusio plasenta parsialis), dan lepas sedikit bagian dari pinggiran ari-ari (ruptura sinus marginalis).

2. Placenta Previa, kondisi plasenta menutupi mulut rahim, baik sebagian atau total. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pada trimester ketiga, sekaligus memicu persalinan prematur sinus marginalis).

3. Retensio Plasenta,  plasenta melekat terlalu kuat pada dinding rahim setelah bayi lahir, padahal harusnya terlepas sendiri.

4. Perkapuran Plasenta. Sebenarnya normal terjadi menjelang akhir kehamilan atau minggu ke-38, tapi tidak normal bila terjadi sebelum minggu ke-28. Biasanya disebabkan gumpalan darah beku yang menyumbat pembuluh darah, sehingga mengganggu aliran darah dari rahim ke plasenta.

5. Plasenta Insufisien, yaitu jika plasenta tidak bisa menyalurkan nutrisi dari ibu ke janin dengan baik. Biasanya disebabkan karena ibu merokok, diabetes kronis, atau mengidap kelainan ginjal. Akibatnya, ukuran janin lebih kecil dari normal. (KAT/RIN)


BACA JUGA


Fungsi Plasenta untuk Janin
Posisi Plasenta
Perkapuran Plasenta, Deteksi, dan Pengobatan
 

 


Topic

#9bulanyangmenakjubkan



Artikel Rekomendasi

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more