6 Hal yang Wajib Diperhatikan saat akan Cek Kesuburan

 


Cek 6 hal ini sebelum Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memperlancar rencana Anda memiliki momongan.

1. Usia
Usia saat menikah berpengaruh pada kesuburan suami dan istri. Sel telur perempuan produktif di usia 20-35 tahun. Sedangkan laki-laki, dapat berlangsung seumur hidup, namun makin meningkat usianya, kuantitas dan kualitas sperma menurun. Periksakan diri ke dokter kandungan apabila usia Anda sudah 35 tahun, namun belum memiliki anak.

2. Perhatikan siklus haid
"Masa subur’ dapat diketahui melalui siklus haid. Apabila siklus Anda tidak teratur, sebaiknya periksa ke dokter untuk mencari solusinya.

3. Batas maksimal
Bila perempuan punya masa menopause umumnya terjadi pada usia 50 tahun, pria juga mengalami masa andropause, atau perubahan pada kesuburan dan hormon seks, mulai usia 60 tahun.

4. Kemungkinan infertilitas
Bila istri belum juga hamil, sementara sudah melakukan hubungan seks secara teratur lebih dari satu tahun, tanpa kontrasepsi, diduga pasangan suami istri mengalami infertilitas. Sebaiknya, segera cek ke dokter.

5. Infertilitas sekunder
Yakni kondisi sulit hamil setelah memiliki anak pertama yang dapat terjadi pada pasangan berusia reproduktif, akibat kondisi tubuh yang berubah maupun gaya hidup yang buruk.

6. Waktu terbaik mengunjungi dokter
Idealnya sebelum menikah, lakukan pre-marital medical check up. Namun hal ini belum populer di Indonesia, maka, setelah menikah, segera periksakan ke dokter untuk mengetahui kesiapan fisik dan masalah kesehatan yang mungkin menghambat kehamilan.

(TIM/KAT)

 



Artikel Rekomendasi