7 Gangguan Mata Ini Bisa Menyerang Ibu Hamil

 

Getty Image

Kita kerap mendengar ibu hamil mengeluh ngidam atau sakit punggung. Dan itu adalah lumrah. Bagaimana dengan gangguan penglihatan? Ternyata ada juga  ibu  hamil yang  mengalami gangguan  penglihatan seperti penglihatan menjadi kabur,  dan kacamata atau kontak lensa tidak nyaman lagi dipakai. Semua itu terjadi karena adanya perubahan hormon kehamilan dan fluktuasi tekanan darah.  

Ini beberapa gangguan penglihatan yang mungkin Anda alami saat hamil. Gangguan tersebut  ada yang perlu mendapat perhatian khusus, dan ada yang tidak.

1. Gangguan retina
Sebenarnya kehamilan tidak menyebabkan gangguan retina, kecuali jika Anda telah memiliki kelainan retina sejak belum hamil. Maka, wanita hamil dengan  miopia tinggi (>S-6.00 dioptri), ada baiknya untuk memeriksakan keadaan retinanya ke dokter spesialis mata untuk dinilai apakah telah terjadi degenerasi retina perifer atau tidak.
Gangguan retina dapat ditandai dengan munculnya benda-benda kecil yang mengambang (floaters) pada pandangan mata, muncul pijar-pijar cahaya, dan pandangan menjadi kabur. Untuk mencegah terjadinya robekan retina   pada wanita hamil dengan degerasi retina perifer,  perlu dilakukan tindakan fotokoagulasi laser, yaitu bedah yang menggunakan laser untuk menutup atau menghancurkan pembuluh-pembuluh darah abnormal yang pecah dan bocor di retina.

2. Mata kering
Mata kering atau dry eye adalah suatu keadaan di mana penderitanya akan merasakan gejala subjektif, berupa mata terasa kering, mengganjal, panas akibat berkurangnya produksi air mata atau gangguan penguapan. Kehamilan dapat mencetuskan mata kering karena perubahan hormonal yang terjadi dan biasanya bersifat sementara. Gangguan ini akan hilang setelah melahirkan.
Penyebab lainnya adalah penurunan sensitivitas kornea, sehingga produksi air mata menurun. Umumnya pengobatan mata kering bersifat suplementasi, yaitu dengan tetes air mata buatan, dan dipilih tanpa bahan pengawet. Obat-obat tetes mata, umumnya aman untuk ibu hamil. Selain itu, penggunaan  gadget dapat berhubungan dengan mata kering. Ini karena frekuensi berkedip yang berkurang saat seseorang konsentrasi melihat.

3. Mata merah
Mata  merah adalah saat keadaan pembuluh darah konjungtiva atau episklera melebar dan bisa juga karena adanya perdarahan subkonjungtiva.  Banyak hal yang dapat menyebabkan mata merah, seperti iritasi, infeksi, alergi, penyakit autoimun, dan peningkatan tekanan bola mata yang mendadak. Perlu dilakukan pemeriksaan dokter apabila mata merah menetap, walaupun telah diberi obat tetes mata yang dibeli bebas di pasaran.

4. Edema kornea
Hal tersebut terjadi jika ada gangguan pompa kornea yang menyebabkan banyaknya cairan masuk atau tertahan di dalam lapisan kornea. Akibatnya , kornea menjadi lebih tebal dan kelengkungannya berubah. Keadaan tersebut membuat penderitanya mengalami penglihatan buram. Lensa kontak terkadang juga menjadi tidak nyaman dipakai, akibatnya, muncul keluhan penglihatan buram. Untuk memastikan dan memperoleh tindakan yang tepat jika Anda mengalami hal tersebut, segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata. Keadaan ini biasanya bersifat sementara dan butuh beberapa waktu untuk kembali normal

5. Visual dan hipertensi
Kehamilan dapat menimbulkan risiko hipertensi atau peningkatan tekanan darah, baik pre-eklampsia atau eklampsia, yang belum diketahui penyebabnya. Sistem visual bisa terpengaruh dengan adanya perubahan tekanan darah pada pembuluh darah retina. Gambaran klinis yang ditemukan dapat berupa bengkak pada makula, suatu area sensitif dalam proses penglihatan, akibat  terjadi  penumpukan cairan.  Perlu konsultasi ke dokter spesialis mata untuk semua keadaan yang menyebab menurunnya penglihatan dalam kehamilan.

6. Buram karena diabetes gestasional
Diabetes yang dialami saat hamil disebut diabetes gestasional. Ibu hamil yang mengalaminya berisiko mengalami kerusakan mata berupa etinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina. Gejalanya berupa penglihatan buram yang disebabkan tingginya kadar gula pada darah, dan merusak pembuluh-pembuluh darah yang bertugas menyuplai retina mata. Maka, wanita hamil dengan diabetes sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk dinilai apakah terjadi retinopati atau tidak.
Ada ada 2 tipe retinopati diabetik, tipe non-proliferatif (ringan, sedang dan berat) dan tipe proliferatif. Tatalaksananya tergantung pada tingkat keparahan masing-masing.

7. Berkunang-kunang
Mata berkunang-atau  atau lightheadedness adalah suatu perasaan ingin jatuh, atau kepala yang terasa berat, sehingga menyebabkan kehilangan keseimbangan. Ibu hamil yang mengalami mata berkunang-kunang biasanya karena mengalami anemia, atau kekurangan zat besi. Di trimester pertama kehamilan sel darah merah banyak digunakan untuk pembentukan janin. Makanya, bagi Anda yang memiliki riwayat anemia berpotensi mengalaminya.  Salah satu cara mengurangi anemia adalah dengan mengonsumsi makanan yang  mengandung zat besi, yang ada pada  ikan, daging merah, telur, unggas dan ikan, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau gelap.

Yang perlu ibu hamil perhatikan untuk kesehatan mata saat hamil:
Obat tetes mata
Obat tetes mata atau salep mata dapat digunakan pada keadaan tertentu penyakit mata yang membutuhkan terapi lokal. Penggunaannya untuk ibu hamil sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan risiko dan keuntungan terapi tersebut.
Obat tetes mata yang terus menerus digunakan bisa berakibat pada kesehatan mata, tergantung isi atau kandungan obatnya. Jika obat tersebut mengandung kortikosteroid, akan menyebabkan glaukoma dan katarak. Sedangkan  penyalahgunaan antibiotika akan membuat resistensi kuman atau flora normal mata. Jika ingin menggunakan obat tetes mata yang bebas di pasaran, beli lah yang aman, yaitu yang ada tanda  lingkaran hijau atau biru.
 
Seberapa penting kacamata hitam
Saat Anda beraktivitas di luar rungan, pada siang  bolong atau saat sinar matahari menyilaukan mata, sebaiknya Anda memakai kacamata hitam. Kacamata hitam dapat mengurangi jumlah cahaya matahari dan ultraviolet yang masuk ke mata. Ultraviolet B berbahaya untuk mata, karena dapat menyebabkan timbulnya jaringan abnormal di konjungtiva, katarak, degenerasi makula, dan keganasan mata.

Menunda Soft Lens
Sebuah penelitian mengungkapkan, terjadi perubahan kelengkungan atau kurvatura kornea saat hamil pada trimester kedua dan ketiga, yang mengakibatkan penglihatan berubah. Kehamilan juga menyebabkan sensisitivas kornea menurun, yang mencetuskan mata kering. Dengan kondisi ini, jika wanita hamil yang ingin menggunakan lensa kontak, sebaiknya dicoba beberapa minggu setelah melahirkan.

Konsultasi dr. LukmanEdwar, Sp. M(K). Dokter Spesialis Mata
Konsultan Infeksi dan Imunologi, RS Pondok Indah, Jakarta.

(IAH/ERN)

Baca Juga
Benarkah Jika Mata Minus Harus Lahiran Caesar?
Pecah Pembuluh Darah Mata


 

 



Artikel Rekomendasi