Berapa Banyak BB Turun Habis Melahirkan? Baca, ini!

 

Fotosearch

Idealnya, usai bersalin, berat badan (BB) Anda yang naik 7-12 kilo selama kehamilan –pada beberapa ibu bisa lebih, hingga mencapai 22 kilogram- akan kembali ke BB semula seperti sebelum hamil.

Kembalinya BB ke ukuran semula tersebut berlangsung secara bertahap, dan sebaiknya memang tidak ditempul melalui cara-cara diet atau olahraga berlebihan sampai ibu melewati masa nifas dan menyusui, sebab   bagaimana pun cadangan lemak yang didapat sejak hamil itu, masih dibutuhkan oleh tubuh untuk pemulihan dan “bahan bakar” menyusui.

Para praktisi kesehatan membagi tahapan berkurangnya BB pascabersalin ke dalam jendel-jendela waktu sebagai berikut;  kurun waktu 24 jam pertama setelah bayi lahir, 1 minggu pertama, 1 bulan pertama, 6 minggu dan 6 bulan setelah bayi lahir.  Namun, tentu saja pembagian itu tidak baku, sebab ada beberapa faktor yang ikut mempercepat atau memperlambat kembalinya BB ibu pascabersalin. Yang menjadi isu adalah, jika setelah bersalin sampai dengan usai masa menyusui -atau setelah melewati seluruh jendela- kenaikan BB ibu selama hamil ternyata masih tersisa beberapa kilogram atau terjadi “surplus”.  Tidak masalah surplus BB kehamilan jika Indeks Massa Tubuh (IMT atau BMI) Anda sebelum hamil tergolong kurus.  Adanya surplus BB  malah membantu Anda mencapai IMT ideal.
Tetapi jika surplus BB dialami oleh Bunda yang tadinya memiliki IMT ideal, sehingga kini jadi overweight atau gemuk, atau lebih parah lagi, surplus BB dialami Bunda yang sebelum hamil sudah overweight, maka akan menjadi kasus obesitas parah yang kian mengancam kesehatan!

Untuk diketahui, 51% Bunda mengalami surplus kenaikan BB 5-10 kilogram setelah melahirkan. (Polling ayahbunda, 2015)
Selain itu, setiap wanita memiliki kecenderungannya sendiri-sendiri dalam hal penurunan BB pascabersalin. Surplus berupa kelebihan berat badan umumnya dalam bentuk lemak yang tidak terbakar semua di masa nifas dan menyusui.
     
Kehilangan Berat Badan Dalam Jendela Waktu
24 Jam Pertama: Sekitar 5,4 kilogram dalam bentuk bayi, darah, cairan tubuh dan cairan ketuban.

1 Pekan Pertama: 1-2 Kg dalam bentuk lochia dan darah nifas, serta cairan jika saat bersalin Anda mendapat obat antinyeri epidural intravena atau melalui pembuluh darah.

1 Bulan Pertama: 9 kilogram. Dalam 1 bulan pertama ini, Anda sebenarnya berpeluang untuk kehilangan seluruh penambahan BB saat hamil sehingga mendapatkan kembali BB semula seperti sebelum hamil, demikian menurut  American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

6 Pekan pertama:  Perut mengecil dan rata kembali. Pada saat ini rahim telah selesai berinvolusi atau mengecil ke ukuran seperti sebelum hamil –sebesar telur ayam-  dan masuk kembali ke rongga panggul. Hal itu membuat perut Anda tampak rata dan lebih kecil. Celana jeans dan beberapa pakaian Anda yang saat hamil terasa sesak pun bisa kembali muat!

9 Bulan setelah bersalin: Kurun waktu yang masih ditolerir untuk mengalami penurunan BB hingga sebelum hamil, dengan asumsi bila Anda naik 9 kg saat hamil, maka tiap bulan BB Anda turun 1 kg.

Makanan jenis gandum utuh,  protein tanpa lemak, sayuran dan banyak air adalah  kunci untuk diet sehat untuk membuang surplus BB setelah bersalin. Hindari diet keras atau ekstrim guna mendapatkan penurunan BB jangka panjang. Lagi pula, diet semacam itu malah bisa menunda pemulihan tubuh pascabersalin, merusak  kerja organ tubuh, dan membuat Anda kekurangan nutrisi.   

Ini ikut Menentukan…

- Jumlah kenaikan BB selama hamil. Semakin banyak kenaikan BB selama hamil, cenderung semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan BB tersebut.

- Pola makan. Ibu yang memiliki pola makan sehat sejak masa prakonsepsi (kira-kira 3 bulan sejak kehamilan), masa kehamilan, hingga usai bersalin, selain merasa lebih sehat, fit, dan memiliki kenaikan BB ideal, juga akan mengalami penurunan BB lebih cepat. Yang disebut pola makan sehat adalah kebiasaan makan dengan patokan 3 J (jumlah, jenis dan jadwal) yang benar, yaitu:

1. Jumlah cukup, tidak kurang dan tidak lebih. Kebutuhan energi pada kehamilan trimester I adalah 1900 – 2000 kalori per hari, pada trimester II dan III menjadi 2300-2500 kalori per hari.

2. Jenis harus sehat dan bervariasi, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan air, dari berbagai macam bahan makanan: makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan, air dan susu sebagai penyempurna.

3. Jadwal makan teratur. Jika tidak bisa makan dalam porsi besar 3 kali sehari, makanlah 6 kali sehari, dalam porsi kecil.


Ibu menyusui atau tidak. Ashley Roman, MD., dari Department  Obstetrics and Gynecology, NYU Langone Medical Center, menyebutkan ibu menyusui (busui) cenderung kehilangan BB selama masa menyusui eksklusif, sebab menyusui mengonsumsi energi yang cukup besar. Meski busui  mendapat asupan tambahan 500 Kalori per hari sekali pun, dengan menyusui eksklusif sekehendak bayi,  BB ibu cenderung turun. Namun pendapat berbeda dilontarkan Sarah. Menurutnya teori itu tak berlaku bagi semua busui. Beberapa busui mungkin kehilangan BB lebih cepat daripada busui lainnya.  Hal yang sama berlaku juga bagi ibu yang tidak menyusui.

Kebiasaan berolahraga. Ibu yang tetap berolah raga saat hamil,  selain merasa lebih fit dan bugar,  juga akan menikmati manfaat berupa otot-otot yang terpelihara kekuatan dan kelenturannya. Ini memudahkan ibu untuk mendapatkan kembali BB dan bentuk tubuh idealnya setelah melahirkan. Penting untuk memilih jenis dan intensitas olahraga yang tepat serta aman selama hamil dan pada masa nifas.

(BDH/ERN)

 



Artikel Rekomendasi