“Mengikat” Mulut Rahim

 

"Mengikat" mulut rahim atau cervical cerclage merupakan salah satu cara untuk menghindari ancaman janin lahir prematur.

Panjang mulut rahim yang normal saat hamil adalah 2,5-4 cm. mulut rahim yang lemah, atau inkompeten akan memendek hingga kuang dari 2,5 cm, bahkan bisa sampai 1,5 cm. kondisi ini akan menyebabkan kontraksi muncul jauh lebih awal. Akibatnya, janin berisiko lahir prematur.

Untuk mencegahnya, dokter biasanya melakukan” pengikatan” mulut rahim atau cervical cerclage. Dengan begitu, ketika dilahirkan, seluruh organ tubuh janin, terutama paru-parunya sudah siap mendukung kehidupannya di luar rahim. Tindakan “pengikatan” mulut rahim ini dapat mencegah kelahiran prematur dengan tingkat keberhasilan 85-90%.

Puasa berhubungan seks. Tidangan “pengikatan” mulut rahim dilakukan dengan pembiusan lokal dan menggunakan benang berdiameter 0,5 cm yang bersifat tidak dapat diserap oleh tubuh. “Jahitan” ini akan dilepas pada saat kehamilan mencapai usia 36-37 minggu., atau saat bayi sudah siap dilahirkan. Agar tindakan “pengikatan” berfungsi optimal, Anda harus “puasa” berhubungan seks selama 1-2 minggu. Selain itu, pada saat ini Anda mungkin merasakan keluhan, seperti:
  • Perdarahan ringan dan kram perut ringan yang biasanya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari.
  • Peningkatan pengeluaran cairan atau lendir vagina.
Selalu dipantau. Kondisi “ikatan” pada mulut rahim akan dipantau oleh dokter kandungan bersamaan dengan jadawal kontrol kehamilan. Namun Anda perlu segera ke dokter jika:
  • Timbul kontraksi, dari yang ringan sampai yang muncul pada perut.
  • Terjadi kram pada perut.
  • Timbul sakit atau nyeri pada perut bagian bawah serta bagian belakang panggul seperti hendak melahirkan.
  • Timbul sakit atau nyeri pada perut bagian bawah serta bagian belakang panggul seperti hendak melahirkan.
  • Perdarahan dari vagina.
  • Merasa mual dan muntah-muntah.
  • Demam hingga 37-39º C.
  • Keluar cairan atau lendir keputihan dari vagina yang berbau tak sedap yang bisa merupakan tanda adanya infeksi.
  • Air ketuban (amnion) keluar melalui vagina.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more