Fungsi Rahim Wanita

 


Tahukah Anda, organ tubuh manusia yang paling banyak diabadikan dalam puisi adalah rahim perempuan? Rahim di mata para penyair begitu puitis, di mata kaum spiritual dianggap sacred atau suci.  Padahal di kalangan medis kedudukannya setara dengan organ lainnya, bahkan di dalam Ensiklopedia Britannica pernah dianggap tidak signifikan karena “merupakan organ tubuh yang dapat dibuang tanpa  menimbulkan dampak berarti bagi kesehatan seorang wanita.”
Terlepas dari pandangan berbagai kalangan terhadap rahim, sebagai wanita, mustinya kita bangga memiliki organ kewanitaan yang berfungsi sebagai “rumah” bagi bakal manusia.  Mari mengenal rahim Anda lebih dekat!

Si “Buah Pir”
Rahim,  uterus, atau uteri, adalah salah satu organ reproduksi wanita yang terletak di rongga panggul. Ia ditahan pada tempatnya oleh sejumlah ligamen. Posisinya di antara kandung kemih dan rektum.
Rahim wanita bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Bentuknya seperti buah pir terbalik, bagian atas yang lebih besar  disebut fundus atau kepala rahim,  bagian tengah disebut cavum atau rongga rahim, bagian bawah yang mengecil disebut serviks atau leher rahim.

Dinding rahim terdiri dari tiga lapisan  
1. Perimetrium lapisan terluar, berfungsi sebagai pelindung rahim.  
2. Miometrium lapisan tengah, kaya sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi rahim,  dengan cara melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya, juga di masa kehamilan.
3. Endometrium lapisan terdalam, banyak menghasilkan lendir dan kaya akan pembuluh darah. Sebulan sekali, ketika menstruasi, lapisan ini luruh yang diikuti dengan perdarahan.

Setiap bulan, dinding rahim selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwa ini dipengaruhi oleh hormon, sebab pada dasarnya rahim adalah organ perempuan yang diatur oleh hormon.
Dalam kondisi tidak hamil, rahim wanita dewasa berukuran sebesar telur ayam atau 8 x 6 x 4 cm. Beratnya 100-200 gram dan volume 75-200 ml. Pada masa kehamilan, berat rahim tetap, hanya bentuknya melebar dan meregang sehingga dari sebsar telur ayam menjadi sebesar buah semangka ukuran 5-7 kiloan!
Dalam keadaan normal, di rongga panggul rahim “bersemayam” dalam posisi antefleksi  (kepala rahim condong ke arah depan) dan anteversi (rahim sedikit naik terdorong ke depan). Ada lagi posisi retrofleksi, yaitu rahim menjorok ke belakang, yang dikhawatirkan para wanita dapat menyebabkan ketidaksuburan. Namun pada kenyataannya, posisi rahim tidak berpengaruh terhadap kesuburan dan kemampuan untuk hamil seorang wanita.

Secara anatomi, rahim terhubung dengan organ reproduksi wanita lainnya yaitu ovarium (indung telur), tuba falopi dan vagina.

Apa saja fungsi dari rahim Anda?
Rumah bagi Janin
Kerap disebut organ reproduksi wanita yang utama, barangkali ini karena jumlah rahim hanya satu di dalam tubuh -tidak sepasang- dan fungsi rahim yang  penting, yaitu:
1. Pada masa konsepsi dan ovulasi, fungsi rahim mengarahkan aliran darah ke organ seksual selama gairah seksual dan hubungan intim. Aliran darah tersebut dapat meningkatkan peluang pembuahan.

2. Setelah terjadi pembuahan,  fungsi rahim menerima sel telur yang dibuahi, yang akan berkembang menjadi janin.

3. Pada masa kehamilan, fungsi rahim menahan dan mendukung tumbuh kembang janin, dengan cara memberi asupan oksigen dan nutrisi melalui pembuluh darah plasenta, serta  melindungi janin dari benturan atau kontak dengan dunia luar.

4. Dalam persalinan, fungsi rahim mengeluarkan janin dengan cara berkontraksi “mendorong”  janin turun ke jalan lahir.

5. Pasca persalinan, rahim menjadi salah satu media pencegahan kehamilan manakala pada rahim dipasang alat kontrasepsi Intra Uterus Device (IUD) atau spiral.

Rahim yang Fenomenal
1.     “Look at that: a junkie.. I got a junkie for a wife. Her womb is so polluted. I can't even have a little baby with her!  (Tony Montana, “Scarface”, 1983). Penggalan dialog yang menyebut kata “rahim” dalam film Scarface begitu fenomenal, mungkin karena terlontar dari tokoh utama Tony Montana yang diperankan Al Pacino, megastar Hollywood pada era itu. Namun, kalimat itu kemudian jadi menggelitik,  apa benar rahim wanita bisa kotor kena polusi?  Dari sudut pandang medis, pada dasarnya semua organ tubuh bisa terkontaminasi toksik dan zat berbahaya. Studi sejak tahun 1980-an, antara lain di Finlandia  dan Taiwan, menunjukan rahim bisa terkena polutan senyawa kimia berbahaya sepeti Dioxin-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD), pestisida dan zat aditif dari makanan, serta toksik dari rokok. Paparan terhadap janin melalui pembuluh darah plasenta di dalam rahim, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, kecacatan hingga keguguran  dan kematian janin.

2.    Transplantasi rahim membuahkan kehamilan. Dunia obsteteri dan ginekologi mengukir prestasi, ketika pada Januari 2014 berhasil dilakukan transplantasi rahim yang menghasilkan  kehamilan. Kesembilan ibu hamil itu berasal dari Swedia dan berusia 30 tahunan. "Transplantasi dimulai  September 2012. Pendonor adalah keluarga masing-masing, termasuk ibu dan saudara perempuan. Para ibu mendapatkan transplantasi rahim sebab kehilangan rahimnya akibat kanker serviks," terang  dr Mats Brannstrom, Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi di University of Gothenburg, Swedia. Sebelumnya, transplantasi rahim dilakukan di Turki, Arab Saudi, Inggris dan Hunaria, tetapi belum berhasil membuahkan kehamilan. Dr Mats mengatakan, meski transplantasi dilakukan, para wanita  tidak dapat hamil secara alami sebab rahim cangkokan tidak tersambung ke indung telur dan tuba falopi, jadi harus dibantu prosedur bayi tabung.

3.    Bisa disewakan. Ternyata rahim satu-satunya organ manusia yang bisa disewakan!    Menurut ilmu kedokteran, yang disebut sewa rahim ialah seorang perempuan menampung hasil pembuahan suami-istri, dan melahirkan anak hasil pembuahan tersebut dengan kompensasi materi.  Meski pelaksanaannya menuai pro dan kontra, serta hukumnya masih diperdebatkan oleh kalangan agamawan, namun praktik surrogate mother atau “ibu pengganti” saat ini marak di berbagai negara, dan dianggap sebagai cara lain untuk memiliki anak.

4.    Hidup tanpa ancaman kanker rahim. Setelah melakukan masektomi pada tahun 2013, tahun 2015 ini  aktris Hollywood Angelina Jolie melakukan operasi pengangkatan rahim atau histerektomi sebagai tindakan pencegahan penyakit kanker. Jolie mengambil tindakan ini guna mengantisipasi hasil tes darahnya yang menyebutkan, secara genetika  ia berpotensi 87%  menderita kanker payudara dan 50% kanker rahim. Kanker payudara dan kanker rahim adalah dua penyakit yang menjadi ancaman terbesar wanita. Dari sekian banyak tindakan pencegahan yang dapat dilakukan, keputusan istri Brad Pitt ini memang ekstrim,  namun bisa diterima.

(BDH/ERN)

 



Artikel Rekomendasi

post4

Janin Belajar Di Dalam Rahim

Meski masih di dalam perut, tidak berarti janin belum dapat melakukan apa pun dengan organ-organ tubuhnya. Rahim menjadi tempat dia belajar berbagai hal. Inilah yang dipelajarinya. ... read more