Penyakit Rahim

 


Gangguan Rahim
Seperti organ tubuh lainnya, rahim juga dapat mengalami gangguan dan terkena penyakit.

1. Prolapse (rahim merosot)
Apa itu? Rahim merosot sampai batas vagina, bahkan keluar vagina. Gejalanya; sakit pinggang belakang, susah BAK atau sebaliknya susah menahan BAK, keluar cairan dari vagina, dan terasa sesuatu mau keluar dari vagina –gejala hilang jika berbaring. Disebabkan oleh melembeknya otot-otot yang menunjang rahim, 99%  dialami akibat kerusakan dalam persalinan, sisanya pertambahan usia dan sering berkegiatan berat. Dapat diatasi dengan tindakan operasi.

2. Ruptur Uteri (rahim sobek atau lepas)
Apa itu?  Salah satu komplikasi kehamilan yang  serius dan berhubungan erat dengan kematian bayi dan ibu bersalin. Jika pasien dapat selamat, ada kemungkinan fungsi reproduksinya berakhir dan penyembuhannya lama. Pada ruptur uteri, rahim sobek sebagian (inkomplet) atau lepas seluruhnya (komplet). Penyebabnya: parut pada rahim (akibat sesar, operasi miom atau abortus sebelumnya),  akibat pertologan persalinan yang salah (trauma rahim didorong), persalinan dibantu alat (forsep),  penggunaan obat kontraksi berlebihan, kelainan letak janin, akibat kecelakaan  dan faktor lain (penyakit plasenta dan penyakit trofoblas invasif). Ada dua pilihan terapi, yaitu: histerektomi (pengangkatan rahim) atau histerorafi.

3. Inversio Uteri (rahim terbalik)
Apa itu? Kondisi dimana fundus (kepala) rahim terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke kavum (rongga) rahim. Kasus ringan bila kepala rahim  terbalik menonjol ke rongga rahim namun belum keluar dari rongga rahim.  Kasus sedang bila terbalik dan sudah masuk dalam vagina. Kasus berat bila rahim dan vagina semua terbalik dan sebagian sudah keluar vagina. Penyebabnya bisa spontan, yaitu karena wanita  terlalu sering melahirkan, mengalami atonia uteri, kelemahan alat kandungan dan tekanan abdominal yang kuat (mengejan dan batuk). Penyebab akibat tindakan adalah pertolongan persalinan yang keliru. Ditandai dengan nyeri hebat dan perdarahan yang banyak, penanganan rahim terbalik adalah reposisi, baik manual maupun laparoskopi.

4. Fibroid, Polip, Kista, Miom dan Endometriosis  
Apa itu?  Kelima penyakit rahim ini pada dasarnya disebabkan oleh hadirnya jaringan abnormal di dalam rahim, baik berupa gumpalan jaringan serat (fibroid), gundukan jaringan lendir berbentuk rumbai-rumbai (polip), tumor jinak di miometrium (miom), tumor jinak berbentuk kantung isi cairan (kista) atau gumpalan yang berasal dari luruhan dinding endometrium (endometriosis). Penanganan penyakit akan disesuaikan dengan tingkat ancaman yang ditimbulkan, tergantung pada ukuran, volume dan lokasi jaringan abnormal serta seberapa besar peluang berkembang menjadi ganas. Untuk itu dibutuhkan pemantauan terus-menerus melalui  pap test dan screening rahim.  Jika kehadiran jarinan abnormal sangat mengganggu, misalnya menimbulkan nyeri, perdarahan, gangguan BAK dan BAB atau menyebabkan ketidaksuburan wanita, maka dperlukan terapi, mulai dari terapi obat-obatan, penghilangan dengan kauterisasi listrik, hingga  operasi.

5. Kanker rahim
Apa itu? Kanker atau pertumbuhan sel-sel yang bermutasi menjadi ganas pada organ rahim.  Yang paling sering adalah kanker endometrium, sebab muncul dengan menyerang sel-sel yang membentuk dinding rahim. Kanker juga dapat menyerang otot-otot di sekitar rahim sehingga membentuk sarkoma uteri, tetapi jenis ini  jarang terjadi.  Gejala umunya adalah pendarahan vagina di luar siklus menstruasi. Terapinya seperti terapi kanker lainnya, berupa pemberian obat-obatan, kemoterapi hingga operasi.

(BDH/ERN)

 



Artikel Rekomendasi

post4

Plasenta Lepas

Plasenta yang lepas sudah termasuk kondisi yang membahayakan baik bagi ibu hamil maupun janin. Buruan ke dokter agar segera ditangani secepatnya... read more