Risiko Autoimun Terhadap Kehamilan

 

 
Fotosearch

Beberapa jenis penyakit autoimun dapat berpengaruh pada janin atau proses kehamilan.

a. Sindrom antibodi antifosfolipid (Antiphospholipid antibody syndrome, aPL). Pasien dengan sindroma ini memiliki kecenderungan mengalami gangguan pembekuan darah. Jika tidak dikontrol dengan baik, dapat berisiko terhadap kehamilan, terutama keguguran berulang.

b. Lupus. Jika penyakit lupus dapat terkontrol dengan baik, maka pasien dapat hamil. Namun, jika penyakitnya sedang aktif, pada saat hamil dapat berisiko terjadi kelahiran prematur atau keguguran. Ada kemungkinan bayi yang lahir dari seorang penderita lupus mengalami lupus neonatal dimana kulit pipinya merah, namun akan hilang dalam 6 bulan. Lupus neonatal hanya bersifat sementara dan bukan penyakit lupus.

c. Artritis Reumatoid. Gejala biasanya membaik saat hamil, dan setelah bayi lahir dapat terjadi gejala rematik pada ibu.

d. Penyakit Grave. Dapat membuat kelahiran prematur dan bayi memiliki BB lahir rendah. Anda juga berisiko mengalami tekanan darah tinggi dan harus mengontrol tingkat hormon tiroid selama hamil.

e. Skleroderma. Sebaiknya Anda merencanakan kehamilan dengan baik setelah penyakit ini didiagnosis dengan baik. Anda bisa berbicara dengan dokter bila ingin memiliki anak, karena beberapa obat penyakit ini dapat memengaruhi kesuburan.

g. Sklerosis Multipel. Gejala cenderung membaik saat hamil. Wanita dengan penyakit ini dapat mengalami masa kehamilan yang sulit sebab dipengaruhi kelemahan otot, gangguan koordinasi gerak, dan rasa kelelahan. Proses persalinan mungkin sulit namun dapat dibantu oleh tim dokter.

h. Miastenia Gravis. Pada wanita hamil, penyakit ini dapat memengaruhi masalah nafas jika terdapat gangguan pada otot pernafasan.

Konsultasi Dr. LANIYATI HAMIJOYO, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran, Bandung

(SAN/FIN)

Baca Juga
Harapan Punya Anak Bagi Penderita Autoimun
Apakah Kelahiran Sesar Akan Berulang?

 

 



Artikel Rekomendasi