Strategi Puasa Ibu Hamil

 

Trimester Pertama
Anda bisa saja berpuasa asal dengan  mempertimbangkan beberapa hal. Sebab pada trimester ini ibu hamil umumnya  masih berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan keseimbangan hormon di dalam tubuh. Efek samping produksi hormon progesteron yang tinggi, ditambah produksi hormon kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bentuk gejala mual, muntah, sakit kepala, dan lemas. Gejala mual akan lebih terasa efeknya jika kekurangan asupan cairan yang bisa mengakibatkan janin kurang asupan nutrisi harian. Itu sebab, boleh tidaknya ibu hamil berpuasa pada trimester ini sangat tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Jika merasa kuat dan tidak mengalami keluhan, kesempatan untuk berpuasa terbuka lebar. Tetapi jika sampai terasa memberatkan, apalagi sampai menghambat aliran nutrisi ke dalam tubuh ibu, maka  niat berpuasa sebaiknya ditinjau ulang. 

Trimester Kedua 
Anda sedang menikmati kondisi kehamilan dan bisa lebih santai beraktivitas (termasuk puasa), karena masa ngidam sudah berlalu.Di trimester ini pula awal periode pertumbuhan yang  pesat bagi janin. Karenanya, selain mempertimbangkan kondisi tubuh ibu, pertumbuhan janin pun perlu dipantau seksama, untuk memastikan pertumbuhannya sehat dan normal. Penurunan berat badan, jumlah air ketuban yang berkurang, serta pertumbuhan janin yang berada di bawah normal, adalah sejumlah indikasi yang menandakan kondisi kehamilan bermasalah. Jika ini  terjadi, maka sebaiknya puasa ditunda karena berpotensi membahayakan janin di dalam kandungan.


Trimester Ketiga
Di  trimester ini ukuran dan berat badan janin bertambah besar yang mengakibatkan posisi lambung ibu hamil terdesak ke atas yang memicu  masalah pencernaan berupa refluks (arus balik) asam lambung—yang ditandai dengan gejala mual, rasa panas pada area dada, dan sakit tenggorokan. Keluhan ini bisa bertambah parah jika ibu hamil langsung tidur setelah menyantap hidangan buka puasa dan sahur. Untuk mengatasinya, hindari posisi berbaring segera setelah makan. Santaplah sahur sedekat mungkin dengan waktu subuh, sehingga kemungkinan untuk mengalami refluks dapat ditekan. Sedangkan setelah berbuka, usahakan memberi jeda yang cukup sebelum berbaring.Sebab menjelang akhir masa kehamilan,lingkar perut yang kian besar juga kerap mengakibatkan ibu hamil mudah lelah dan sulit tidur, yang berpotensi meningkatkan risiko anemia, peningkatan tekanan darah, kontraksi, serta persalinan lebih cepat dari waktunya. Hindari memaksakan diri berpuasa jika kondisi ibu dan janin tidak memungkinkan

Baca Juga :

 



Artikel Rekomendasi