7 Langkah Relaksasi Atasi Kontraksi Menjelang Melahirkan

 

Dokumentasi Ayahbunda


Bagaimana rasanya kontraksi? Tak seorang pun dapat menjelaskan rasa sakitnya. Banyak calon ibu mengalami 'blank' saat kontraksi datang semakin sering. Segala ilmu yang diperoleh saat mengikuti kelas prenatal bagai menguap ketika kontraksi semakin sering terjadi. Kuncinya, bunda harus tetap tenang untuk dapat mengatur napas dan relaksasi. 


Relaksasi
1. Bernapas dalam.  Tarik napas panjang lewat hidung dengan mulut tertutup, tahan sejenak, lalu embuskan  perlahan lewat mulut sambil membentuk huruf o kecil.  Setelah dilakukan beberapa menit, biasanya akan membuat otot lebih relaks dan mengalihkan nyeri.

2. Lakukan dengan bersuara. Untuk memastikan napas dalam Anda sudah benar, dapat juga dilakukan sambil bersuara -dalam nada rendah, misalnya bergumam atau mengulang-ulang kalimat.

3. Berendam air hangat sebab akan melebarkan pembuluh-pembuluh darah sehingga mengendurkan otot-otot tegang. Selain berendam, bisa juga mandi  hot shower.

4. Pemijatan. Minta bantuan suami memijat punggung Anda dengan gerakan memutar, sementara posisi Anda duduk membelakanginya sambil menghadap kursi. Atau pijat di bagian bawah mata kaki bagian dalam. 

5. Lakukan afirmasi. Ubah kekhawatiran dan pikiran negatif yang  meningkatkan persepsi nyeri, dengan hal positif, semisal  menerima bahwa kontraksi dalam kehamilan kadang-kadang terjadi dan Anda bisa melaluinya.

6. Pikirkan hal menyenangkan. Saat kontraksi, kadar hormon oksitosin di dalam tubuh cenderung tinggi. Bantu pelepasannya dengan memikirkan hal menyenangkan. Karena, rasa takut berlebihan justeru menghambat pelepasan hormon itu.

7. Bergerak atau ambil posisi nyaman. Jika sanggup, Anda tetap dapat bergerak ringan, sebab sirkulasi darah yang lancar akan mengurangi rasa nyeri. Namun jika tak tahan, istirahatlah dalam posisi senyaman Anda.

Rhythm
Lakukan relaksasi secara teratur dan berkala selama ± 20 menit sehari. Bahkan tak ada salahnya menjadikannya bagian rutinitas Anda, guna mencegah timbulnya kotraksi dan ketegangan, serta membuat Anda lebih siap menghadapi berbagai kondisi kehamilan dengan positif. Agar lebih menyenangkan, lalukan diiringi musik atau ritme. Janet DiPietro, PhD, psikolog perkembangan janin dan staf pengajar di Johns Hopkins University, AS, menyebutkan, ketika wanita hamil bisa relaks, maka ini sangat baik bagi tumbuh kembang janinnya.  Tidak ada patokan jenis irama pengiring relaksasi,  pilihlah yang efektif bagi Anda. Bisa lagu klasik, irama gending Jawa, lantunan ayat suci, atau rekaman suara alam.

Ritual
Ingat-ingat terus untuk melakukan ritual relaksasi yang teratur saat kontraksi datang. Baik sejak awal kehamilan, di tengah kehamilan, hingga pada hari persalinan. Umumnya kontraksi jelang bersalin akan terjadi lebih sering, lebih intens, dan lebih nyeri, namun memang itulah yang dibutuhkan untuk melahirkan bayi.


(FIN/ERN)

 



Artikel Rekomendasi