5 Fakta Menarik Tentang Menyusui di Indonesia

 

Getty Images


Pemberian ASI eksklusif sangat penting dalam menunjang tumbuh kembang bayi. Namun rasio menyusui nasional masih rendah, yaitu 42% (Riset Kesehatan Dasar 2013, Kementerian Kesehatan RI). Kurangnya informasi mengenai pentingnya menyusui dan pemberian ASI bagi bayi adalah salah satu alasannya. Berikut ini fakta-fakta mengenai menyusui di Indonesia.

1. Indonesia bisa menghemat 256,4 juta dolar AS (sekitar 3,3 triliun rupiah) dari pengeluaran sistem kesehatan setiap tahun dengan menghilangkan kejadian diare dan pneumonia yang disebabkan menyusui yang tidak optimal.

2. 14% pendapatan bulanan bisa diselamatkan oleh keluarga Indonesia dengan tidak harus membeli susu.

3. Pengetahuan ibu di Indonesia tentang ASI eksklusif masih rendah. Ada anggapan yang salah bahwa susu formula sama baiknya dengan ASI. 43% ibu masih menganggap ASI tidak cukup untuk memenuhi gizi anak. Masih ditemui juga adanya anjuran pemberian susu formula sebagai makanan pralaktal oleh bidan.

4. Lebih dari 40% bayi di Indonesia sudah diberikan makanan atau minuman selain ASI dalam 3 hari pertama. Alasannya adalah agar bayi kenyang, tenggorokan bayi basah, untuk meningkatkan ketahanan tubuh, ASI belum keluar, dan atas saran orangtua. Padahal pemberian makanan atau minuman di luar ASI sebelum bayi berusia 6 bulan dapat membahayakan pencernaannya.

5. 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting (pertumbuhan tidak optimal akibat masalah kurang gizi kronis). Stunting erat kaitannya dengan gizi 1.000 hari pertama kehidupan anak. ASI dan kandungan sempurnanya memberikan kontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

(Sumber: Studi formatif MCA-Indonesia)

(SAN)

Baca Juga:
- Menyusui Setelah Sesar
- 4 Tips Sukses Memompa Lebih Banyak ASI
- Adakah Efek Samping jika Bayi tidak IMD?

 



Artikel Rekomendasi