Ibu Sakit, Boleh Tetap Menyusui

 

Tak perlu takut menyusui saat Anda sakit. ASI Anda tetap oke! Karena ibu yang sakit tidak akan berkurang produksi maupun kualitas ASInya.

Antibodi yang dibentuk ibu yang sedang sakit akan terdapat dalam ASI dan ini memberikan zat kekebalan tubuh yang akan menghindarkan bayi tertular penyakit ibu. Begitu juga obat-obatan yang ibu minum. Hampir tidak ada pengaruhnya pada ASI, kecuali obat anti kanker dan ibu sedang menjalani pengobatan radioaktif.

Ibu flu/demam. Ibu yang sedang flu sebaiknya memakai masker (menutup hidung) selama proses menyusui dan saat dekat dengan bayi. Karena, virus ini mudah menular melalui bersin atau batuk. Anda juga tak perlu ragu mengonsumsi obat-obatan penghilang gejala flu dari dokter.

Ibu diare. Diare adalah suatu penyakit yang menyebebkan penderita buang air besar (BAB) dengan frekuensi sering (bisa lebih dari 6 kali sehari). Mengingat diare dapat menyebabkan dehidrasi, ibu menyusui diharapkan segera makan dan minum (yang tidak merangsang lambung) untuk mengganti cairan yang keluar. Bila ingin menyusui, sebaiknya cuci tangan dahulu karena biasanya kuman yang menyebabkan diare ditularkan melalui tangan.

Ibu Hepaptitis A. menurut American Academy of Pediatrics, belum ditemukan bukti adanya penularan penyakit hepatitis A melalui ASI. Namun, untuk mencegah bayi tertular, ibu harus rajin mencuci tangan sebelum menyusui bayinya. Seperti halnya obat flu, obat Hepatitis A juga tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI.

Ibu Diabetes. Diabetes mellitus (DM) memang bukan penyakit menular, tapi penyakit ini perlu mendapat perhatian, karena menyusui justru “menguntungkan” ibu dengan diabetes.
Ibu nenyusui yang sebelumnya mengalami DM gestasional (diabet yang muncul saat hamil) berkurang risikonya menderita diabetes di masa yang akan datang. Perubahan hormon dalam tubuh dapat membantu mencegah meningkatnya kadar gula darah dan membuat ibu merasa lebih baik. Misalnya, hormone oksitosin dapat membantu menghilangkan stres yang  biasa dialami ibu setelah melahirkan. Stres dapat memicu peningkatan kadar gula darah.

Baca:
Hadang Risiko Leukimia dengan ASI
Minum Obat Ketika Menyusui

 



Artikel Rekomendasi