Menyusui dan Menstruasi

 

 
TPGNews
Jika ibu menyusui ASI  Eksklusif dengan frekuensi menyusui 8-10 kali sehari,   maka kadar hormon PRL/prolaktin atau hormon yang menghasilkan ASI akan tinggi. Hormon ini secara tak langsung akan menekan kesuburan  ibu dengan jalan menekan Hormon FSH (Folikel Stimulating Hormon) atau hormon yang merangsang produksi sel telur, sehingga ibu tidak akan mendapatkan menstruasi normal. Itu sebabnya,  menyusui eksklusif dengan frekuensi menyusui yang sering bisa dijadikan sebagai metode KB alami atau LAM (Lactational Amenorrhoe Method). Efektifitas LAM mencapai 98% hanya jika memenuhi 3 kriteria ini:

1. Ibu sudah selesai nifas dan belum mengalami menstruasi
2. Ibu sepenuhnya atau hampir sepenuhnya menyusui
3. Usia bayi kurang dari 6 bulan

Meski cukup efektif, banyak pihak meragukan LAM sebagai metode KB. Karena itu disarankan jika ingin menunda kehamilan gunakan kontrasepsi mantap lainnya dan tak hanya mengandalkan LAM.  Pilihan kontrasepsi yang tidak memengaruhi produksi ASI antara lain kondom, IUD, pil KB khusus ibu menyusui,  suntik 3 bulan dan implan.

KONSULTASI DR INDRA YULIATI SPOG (K), RSIA KENDANGSARI, SURABAYA
(IAH/ERN)

 

 



Artikel Rekomendasi