Pilihan Aktivitas Saat Cuti Melahirkan

 

Bagi ibu yang cepat beradaptasi dengan kelahiran bayi, cuti melahirkan 3 bulan bisa membosankan. Apalagi jika bala bantuan babysister sudah datang. Bayi masih tidur melulu, tubuh ibu sudah bugar kembali, wajar jika ibu merindukan kesibukan. Bagaimana kalau melakukan salah satu dari beberapa pilihan aktivitas berikut ini.
  • Membuat scrapbook. Sebagai memorabilia kelahiran buah hati untuk dinikmati keluarga dan teman. Isinya bisa foto kehamilan, kelahiran, dan foto minggu pertama dan benda-benada kenangan seperti hasil USG, gelas rumah sakit, guntingan rambut pertama, atau kartu-kartu ucapan.
  • Mengulik hobi. Jika selama ini Anda tidak sempat menekuni hobi, sekarang saatnya. Jenis hobi bisa menyulam, merajut, menulis, berkebun, melukis, memasak, olahraga, dan lainnya. Tantang diri Anda menghasilkan masterpiece di akhir cuti.
  • Mengurus administrasi rumah tangga. Mengurus akte lahir anak, paspor, afidafit, KTP, SIM, STNK, NPWP. Inilah “pekerjaan rumah” yang jika ditunda-tunda bisa bersamasalah. Mumpung sedang cuti, ayo urus.
  • Memperluas jejaring. Cherry, ibu baru melahirkan, humas sekaligus pengajar balet yang kelewat sibuk sehingga tidka punya waktu bergaul. Selagi cuti bersalin, ia berniat mengurus kembali jejaring kerja. Cukup dari rumah, memanfaatkan internet. Mau meniru?
  • Merapikan rumah. Proyek berikutnya, merapikan rumah. Mulailah dari yang paling sederhana misalnya menyortir barang. Kelompokkan mana yang masih dipakai, didaur ulang, disumbangkan, dijual, dan dibuang. Yang lebih serius, menata ulang rumah, termasuk mencat, menempel wallpaper, memindah perabotan, membuat taman. Lakukan sendiri. Tapi kalu terlalu rumit, panggil tukang.
Yang perlu diingat:
  • Jangan terlalu lelah, cuti melahirkan seharusnya digunakan untuk mengembalikan tenaga pasca bersalin.
  • Tidak mengganggu pemberian ASI eksklusif.
  • Tidak menyita waktu honeymoon dengan bayi. Jika kurang menghabiskan waktu dengannya, saat masuk kerja menyesal, lho!
  • Kegiatannya tidak terlalu berat atau berbahay. Meski badan sudah segar, sebenarnya masih pemulihan.
  • Jangka wakru pendek. Setelah cuti selesai, Anda masuk kerja kembali bukan? Jadi, jika berupa kursus, pilihlah short course.
  • Tingkat kesulitan tidak terlalu tinggi. Namanya juga mengisi waktu luang, jangan sampai mengundang stres baru.



 



Artikel Rekomendasi