Cerita Denada Setelah Jadi Single Parent

 

Dokumentasi Nicky Gunawan
 
Perceraian bagi saya adalah takdir yang harus saya terima. Meski saya akui,  menjadi seorang ibu saja sudah berat, apalagi menjadi orangtua tunggal. Terus terang,  sampai saat ini saya masih proses adaptasi dan belajar untuk mengatasinya. Ibu yang bekerja kantoran yang ritme kerjanya teratur, mungkin  lebih mudah membagi waktu dalam mengurus anak dibanding saya yang jam kerjanya tidak teratur. Saya  bisa kerja hingga pukul 2 pagi dan  berhari-hari meninggalkan anak. Untuk mengatasi hal itu sesekali saya ajak Shakira ketika bekerja. Untungnya, ia belum sekolah,  jadi aman. Tapi saya mesti pastikan dulu kalau lokasi kerja saya ini kid friendly. Di sela-sela kesibukan itulah yang menyisihkan waktu agar bisa  mengajak Shakira berenang seharian. Paling sedih  jika Shakira sudah berkata “Ibu jangan bekerja lagi.” Duh! Rasanya gimana gitu! Tapi tidak mungkin saya tidak bekerja, kan. Untuk itu, saya punya kalimat pamungkas, “Kalau Ibu tidak bekerja, Ibu tidak bisa memberi bala-bala dan beli kebutuhan kamu.” Bala-bala adalah istilah kami  menyebutkan ‘sesuatu’ yang diambil dari lirik lagu saya. Kami punya kegiatan eksklusif yaitu yang memotong rambut dan kuku Sharika, hanya saya, meskipun hasilnya poninya Shakira miring, hehehe....

(FIN/FIN)

Baca Juga
Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck
Maya Septha: Prioritas Utama adalah Kebahagiaan Anak
 

 



Artikel Rekomendasi