Jangan Maklumi Pikun

 


Hampir 70% orang yang mengalami demensia atau pikun, berakhir dengan Alzheimer. 
 
Penyakit yang satu ini bisa mengubah hidup seluruh anggota keluarga apabila satu orang dalam keluarga itu mengalaminya. Alzheimer –penyakit pada otak– dapat membuat penderitanya bergantung sepenuhnya pada orang lain. Sama seperti penyakit lainnya, Alzheimer sebetulnya dapat dicegah.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer:
 

Gaya hidup tidak sehat. Para ahli syaraf mengatakan bahwa gaya hidup yang buruk dapat memicu timbulnya penyakit Alzheimer. Sedentary lifestyle seperti tidak pernah berolah raga, pola makan tinggi lemak dan gula, serta merokok, disebut-sebut sebagai salah satu faktor pemicunya. Dibanding faktor genetis, faktor gaya hidup yang buruk lebih sering memicu penyakit ini.
 
Wanita berusia di atas 65 tahun memang lebih rentan terkena penyakit ini. Setengah dari orang berusia 85 tahun menderita Alzheimer. Tapi jangan keburu lega, karena sebanyak 5% penderita Alzheimer berusia kurang dari 65 tahun (40 – 50 tahun).
 
Memiliki riwayat penyakit jantung. Sudah ada bukti bahwa beberapa faktor risiko penyakit jantung dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Faktor risiko dikaitkan dengan demensia vascular, salah satu penurunan fungsi berpikir yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah di otak.
 
Memiliki anggota keluarga –terutama orang tua dan saudara kandung- yang menderita Alzheimer. Mutasi gen hanya menyumbang 5% saja. Mekanisme munculnya Alzheimer di antara anggota keluarga belum dapat dijelaskan.
 
Pernah mengalami luka berat di bagian kepala. Seperti halnya Muhammad Ali –petinju kelas dunia yang menderita Alzheimer di akhir hidupnya. Atau Anda yang pernah mengalami kecelakaan dengan benturan keras di bagian kepala. 


Ubah gaya hidup Anda agar terhindar dari penyakit ini. Mengatur pola makan yang lebih sehat, berolah raga rutin, dikombinasi dengan aktifitas mental yang sehat seperti traveling, sering berkumpul dengan teman-teman, aktif berpikir, dan tidur cukup. (IR)

Baca Juga: 
https://www.pesona.co.id/read/menari-turunkan-risiko-alzheimer
https://www.pesona.co.id/article/hindari-kebiasaan-yang-mempercepat-alzheimer


 

 



Artikel Rekomendasi